Hits Kesehatan: Tangan Pangeran Charles Bengkak, Penyebab Bersin Terus Usai Vaksinasi

Risna Halidi Suara.Com
Minggu, 30 Mei 2021 | 19:05 WIB
Hits Kesehatan: Tangan Pangeran Charles Bengkak, Penyebab Bersin Terus Usai Vaksinasi
HRH Pangeran Charles di Royal Botanic Gardens saat peresmian Great Broad Walk Borders tahun lalu [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kesehatan Pangeran Charles kembali dipertanyakan. Kali ini, pemegang takhta Kerajaan Inggris tersebut kedapatan memiliki tangan bengkak. Apa penyebabnya?

Di sisi lain, apa yang menyebabkan bersin-bersin setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19? Berita mengenai tangan bengkak Pangeran Charles dan bersin setelah vaksinasi masuk dalam daftar berita kanal Health paling populer di Suara.com edisi Minggu, 30 Mei 2021 berikut ini.

1. Tangan Pangeran Charles Bengkak, Begini Cara Penanganannya

Pangeran Charles Mengenakan Jas Lama Saat Pernikahan Pangeran Harry. (AFP)
Pangeran Charles Mengenakan Jas Lama Saat Pernikahan Pangeran Harry. (AFP)

Kesehatan Pangeran Charles tengah jadi perbincangan publik setelah foto terbarunya yang beredar di media sosial menunjukan jari-jari tangannya yang membengkak.

Baca Juga: Awas Hoaks, Satgas Tegaskan Vaksin Covid-19 Tidak Mengandung Magnet

Layanan Kesehatan Masyarakat (NHS) Inggris menduga pewaris takhta kerajaan Britania Raya itu mengalami kondisi medis yang disebut edema. 

Baca selengkapnya

2. Bersin Terus Tanpa Sebab Usai Vaksinasi? Coba Lakukan Tes Covid-19

Ilustrasi virus corona, bersin (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona, bersin (Pixabay/mohamed_hassan)

Sejumlah vaksin Covid-19 yang disetujui untuk penggunaan darurat telah membantu mengembangkan kekebalan tubuh terhadap virus corona Covid-19. Suntik vaksin Covid-19 juga cukup membantu menekan kasus kematian akibat penyakit itu sendiri.

Tapi, kita semua tahu bahwa orang yang sudah suntik vaksin Covid-19 tetap berisiko terinfeksi virus corona. Karena, vaksin ini bukan berarti membuat orang kebal terhadap virus, melainkan mencegah kasus infeksi parah akibat penyakit tersebut.

Baca Juga: Ribuan Pekerja di Bekasi Ikut Vaksinasi Gotong Royong

Baca selengkapnya

3. Permintaan Izin Edar Obat Tradisional dan Herbal Meningkat Selama Pandemi Covid-19

Ilustrasi obat tradisional. (Shutterstock)
Ilustrasi obat tradisional. (Shutterstock)

Pengajuan izin edar obat herbal dan jamu kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM) meningkat selama pandemi Covid-19. Bahkan dalam satu tahun terakhir, peningkatannya terjadi lebih dari dua kali lipat. 

"Kalau kita lihat dari database Badan POM terjadi peningkatan yang signifikan. Adanya peningkatan jumlah permohonan produk obat tradisional dengan klaim untuk memelihara daya tahan tubuh sebesar 140 persen mulai dari tahun 2020 sampai Mei 2021 dibandingkan 2019-2020 bulan Maret," kata Deputi 2 Badan POM Dra. Reri Indriani dalam webinar perayaan Hati Jamu Nasional, Minggu (30/5/2021).

Baca selengkapnya

4. Tidak Ganti Celana Dalam selama 2 Hari? Ini Hal Menjijikkan yang akan Terjadi

Ilustrasi lelaki memegang celana dalam perempuan_Shutterstock
Ilustrasi lelaki memegang celana dalam perempuan_Shutterstock

Menjaga kesebersihan organ intim tak hanya soal membilasnya dengan air bersih, namun juga tentang mengganti celana dalam secara teratur. Baik bagi pria maupun wanita, hal ini dapat menjadi masalah jika mengenakan kembali celana dalam yang kotor dan tidak dicuci selama dua hari atau lebih.

Sebab, efek samping dari memakai celana dalam kotor ini dapat bertahan lama, mungkin mengarah ke kondisi yang lebih serius di kemudian hari.

Baca selengkapnya

5. Lubang Pusar Juga Perlu Dibersihkan Setiap Mandi, Ini Alasannya

Ilustrasi pusar (shutterstock)
Ilustrasi pusar (shutterstock)

Lubang pusar termasuk bagian tubuh yang kotor karena terdiri dari kumpulan kulit mati, bulu tumbuh, dan bulu yang tidak berbahaya dari sisa pakaian. Karena itu, Anda harus menjaga kebersihan area pusar agar tidak berkembang menyebabkan infeksi.

Dr Fiona Worsnop, konsultan dermatologis di Klinik Stratum, menjelaskan kotoran bagian dalam pusar atau serat pusar disebabkan oleh penumpukan kotoran, seperti serat dari pakaian, sel kulit mati, dan rambut tumbuh.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI