Suara.com - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin minta maaf kepada DKI Jakarta, terkait penyebutan sebagai daerah dengan laporan kasus Covid-19 terburuk di Indonesia.
"Saya juga menyampaikan permohonan maaf dari saya pribadi dan sebagai Menteri Kesehatan atas kesimpangsiuran berita yang tidak seharusnya," ujar Menkes Budi dalam konferensi pers, Sabtu, (29/5/2021).
Kesimpangsiuran berita ini, kata Menkes Budi terkait dengan laporan kasus Covid-19 DKI Jakarta sebagai yang terburuk dan tertinggi, karena massif dan gencarnya testing yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
Maka bukan jadi yang terburuk, kata Menkes Budi DKI Jakarta justru jadi daerah dengan kinerja penanganan Covid-19 terbaik.
Baca Juga: Hingga Akhir Pekan Ini, Warga yang Positif Covid-19 di Sleman Mencapai 16.017 Kasus
"Bahwa indikator risiko ini tidak seharusnya jadi penilaian kinerja, dan jadi indikator salah satu provinsi terbaik. Dan tenaga kesehatannya juga telah melakukan hal yang terbaik yang selama ini bisa mereka lakukan," ungkap Menkes Budi.
Selanjutnya ia berharap, semua pihak bisa saling bekerjasama antar pemerintah, organisasi dan masyarakat untuk bersama mengendalikan pandemi Covid-19 di Indonesia
"Bisa saling mendukung tidak saling menyalahkan, saya percaya bahwa negara kita akan menjadi salah satu negara dan bangsa yang besar kuat bukan hanya di Asia tapi juga di dunia," pungkas Menkes Budi.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyebut kualitas pengendalian pandemi Covid-19 di DKI Jakarta mendapatkan nilai E berdasarkan perhitungan laju penularan (positivity rate), ketersediaan tempat tidur Covid-19 (bed occupancy rate), dan penelusuran kasus (tracing).
"Ada beberapa daerah yang mengalami masuk kategori D dan kategori E seperti Jakarta tapi ada juga yang masih di C artinya BOR dan pengendaliannya masih baik," kata Dante dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Jakarta, Kamis (27/5/2021) kemarin.
Baca Juga: Puan Maharani Harap Pemerintah Terbuka soal Penanganan Covid-19