"Embrio yang dihasilkan mungkin memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit kromosom. Mayoritas dari mereka berakhir dengan keguguran," sambung Kutluk Oktay, seorang dokter kesuburan dan peneliti di New York Medical College, dilansir StatNews.
Pada 2012, ada seorang dokter yang menerbitkan sebuah penelitian tentang kesehatan wanita 50 tahun ke atas yang hamil menggunakan sel telur donor sama baiknya dengan wanita yang masih muda, apabila dirawat dan disaring dengan baik.
Meski begitu, masih ada risiko medis di baliknya, termasuk peningkatan kemungkinan hipertensi gestasional, diabetes, serta preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kemungkinan kerusakan organ.