Suara.com - Ibunda aktris Celine Evangelista, Vincentia Nurul, hamil anak kembar di usia 50 tahun. Usia kehamilan Nurul sudah memasuki bulan kelima, trimester kedua.
"(Kehamilan) ini berisiko karena umur saya ya, tapi saya jalani. Alhamdulillah kalau Tuhan masih percaya saya," kata Nurul, dikutip dari kanal YouTube Beepdo, Sabtu (29/5/2021).
Meski begitu, Nurul mengaku bahwa ia lebih menikmati dalam menjalani kehamilan di usianya yang sudah tidak muda lagi itu.
"Ini bukan kehamilan pertama jadi sudah biasa, lebih enjoy, seperti biasanya aja jalanin," sambungnya.
Baca Juga: Hamil Adik Rafathar, Ini 4 Ngidam Mewah Nagita yang Bikin Raffi Ahmad Pusing
Kehamilan di usia 50 tahun, seperti yang dialami Nurul, memang jarang terjadi. Sebab, kesuburan seorang wanita akan menurun seiring bertambahnya usia.
Menurut ahli, dilansir AARP, usia rata-rata menopause adalah 51 tahun. Kesuburan menurun hingga usia 30-an, turun lebih jauh pada usia 40-an dan sebagian besar padam hingga usia 45 tahun.
Karenanya, ahli mengatakan hamil alami di usia 50 atau 45 tahun ke atas biasanya terjadi karena menggunakan telur donor dari wanita yang lebih muda.
“Sangat jarang bagi pasien untuk hamil secara alami pada usia 50 atau lebih dari 45 tahun. (Jika ada) Mereka membuat sejarah,” kata David Keefe, seorang dokter kandungan-ginekolog dan peneliti kesuburan di New York University.
Keefe mengatakan seiring bertambahnya usia, yang juga memengaruhi usia sel telur, juga mengakumulasi lebih banyak gangguan genetik. Penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kemungkinan karena telur memiliki telomer yang lebih pendek, sebuah tutup pelindung di ujung kromosom sel telur.
Baca Juga: Ibu Celine Evangelista Hamil di Usia 50-an, Simak Risikonya untuk Kesehatan
Begitu DNA telur telah mengumpulkan kerusakan yang tidak dapat diperbaiki, maka pembelahannya sebagai embrio menjadi kacau, dengan kromosom saling menempel ketika mereka harus berpisah.
"Embrio yang dihasilkan mungkin memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit kromosom. Mayoritas dari mereka berakhir dengan keguguran," sambung Kutluk Oktay, seorang dokter kesuburan dan peneliti di New York Medical College, dilansir StatNews.
Pada 2012, ada seorang dokter yang menerbitkan sebuah penelitian tentang kesehatan wanita 50 tahun ke atas yang hamil menggunakan sel telur donor sama baiknya dengan wanita yang masih muda, apabila dirawat dan disaring dengan baik.
Meski begitu, masih ada risiko medis di baliknya, termasuk peningkatan kemungkinan hipertensi gestasional, diabetes, serta preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan kemungkinan kerusakan organ.