Suara.com - Jumlah orang lanjut usia (lansia) di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Kondisi tersebut menandakan bahwa angka harapan hidup juga semakin tinggi. Kementerian Kesehatan mencatat angka harapan hidup meningkat hingga 72 tahun.
"Salah satu indikator dari keberhasilan pencapaian pembangunan nasional termasuk di bidang kesehatan kalau jumlah angka harapan hidup meningkat sekitar 72 tahun. Tapi sekali lagi untuk jumlah lansia terjadi peningkatan dari 7 menjadi 9 persen, ini adalah angka yang menunjukkan kita dalam posisi yang cukup baik," papar Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan dr. Riskiyana Sukhandi Putra, M.Kes., dalam webinar bersama Anlene, Jumat (28/5/2021).
Jumlah lansia yang meningkat juga perlu diimbangi dengan bagaimana lansia mendapatkan layanan kesehatan juga mengakses kesehatan lingkungan yang mendukung sosialisasinya sehingga menunjang bagi kesehatannya.
Riskiyana menyampaikan bahwa lansia tidak hanya harus sehat secara fisik tapi juga psikis dan sosial. Ia memperkirakan, dalam lima tahun ke depan jumlah lansia akan terus meningkat seiring bertambahnya angka harapan hidup.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia di Sleman Nomor Tiga Tercepat Secara Nasional, Begini Kata Dinkes
"Peningkatan jumlah lansia ini merupakan indikator yang menunjukkan bagaimana posisi kita saat ini. Mungkin tidak masalah apabila pembangunan manusia secara smart, sehat, mandiri, aktif dan produktif. Menjadi masalah jika lanjut usia tidak mendapatkan layanan kesehatan dengan baik dan meningkatkan angka beban tanggungan untuk usia produktif," ucapnya.
Dalam kondisi Pandemi Covid-19 saat ini, Riskiyana mengingatkan agar lansia perlu dilindungi dari risiko paparan virus. Sebab kelompok tersebut termasuk rentan dalam terinfeksi virus corona.
"Oleh sebab itu, pemerintah menempatkan lansia sebagai salah satu sasaran, prioritas untuk diberikan vaksinasi mendahului yang lain," pungkasnya.