Suara.com - Para peneliti mengatakan menu makan malam yang penuh dengan protein nabati, lemak dan karbohidrat sehat justru lebih baik dibandingkan makan daging dan karbohidrat olahan.
Karena, menu makan malam penuh dengan protein nabati, lemak dan karbohidrat sehat itu bisa mengurangi risiko penyakit jantung hingga 10 persen.
Sebuah tim peneliti yang berafiliasi dengan Universitas Kedokteran Harbin di China telah menerbitkan temuannya ini di The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism kemarin Rabu, (26/5/2021).
Mereka menemukan hal ini setelah mengambil data diet dari 27.911 orang dewasa Amerika yang diwawancari dalam Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional.
Baca Juga: Canggih, Peneliti Temukan Nanobodi Hirup, Bisa Lawan Virus Corona pada Hamster
Kemudian, para peneliti mempelajari berbagai makronutrien (lemak, karbohidrat dan protein) yang dikonsumsi para peserta saat makan malam dan ketika sarapan, serta risiko penyakit kardiovaskular masing-masing peserta.
Hasil peneliti menunjukkan bahwa orang yang makan karbohidrat berkualitas rendah memiliki risiko serangan jantung lebih tinggi dan nyeri dada yang disebut angina.
Orang yang mengonsumsi protein hewani mengalami peningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan angina. Sebaliknya, konsumsi asam lemak tak jenuh juga dikaitkan dengan penurunan risiko stroke.
"Waktu makan dengan kualitas makanan yang sama adalah faktor penting untuk dipertimbangkan ketika Anda mencari cara untuk menurunkan risiko penyakit jantung," kata penulis studi Ying Li dari Universitas Kedokteran Harbin dikutip dari Fox News.
Studi kami menemukan orang yang makan malam penuh dengan protein nabati, karbohidrat utuh dan lemak tak jenuh mengalami penurunan risiko penyakit jantung 10 persen.
Baca Juga: Lagi, Varian Baru Virus Corona Thailand Terdeteksi di Inggris
"Karena itu, kami menyarankan konsumsi makanan sehat bagi Anda yang berisiko tinggi menderita penyakit jantung. Tapi, kami menemukan bahwa makan daging dan karbohidrat olahan untuk sarapan daripada makan malam berkaitan dengan risiko menderita penyakit jantung yang lebih rendah," jelasnya.