Suara.com - Para peneliti dar Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburgh, mengatakan mereka menyelesaikan studi pertama yang melibatkan nanobodi yang dihirup efektif mencegah dan mengobati virus corona Covid-19 parah pada hamster.
Nanobodi mirip dengan antibodi monoklonal tetapi ukurannya lebih kecil, lebih stabil dan lebih murah untuk diproduksi. Pada penelitian yang diterbitkan di Science Advances, para peneliti memberikan nanobodi-21 (PiN-21) dosis rendah kepada hamster untuk melihat mereka terlindungi dari penurunan berat badan secara dramatis terkait infeksi virus corona Covid-19 parah atau tidak.
Tim peneliti mengatakan bahwa nanobodi tidak hanya mencegah penurunan berat badan, tetapi juga mengurangi jumlah partikel infeksius di rongga hidung, tenggorokan dan paru-paru hewan hingga 1 juta kali lipat dibandingkan dengan kelompok plasebo.
"Dengan menggunakan terapi inhalasi yang bisa langsung diberikan ke area infeksi, yakni saluran pernapasan dan paru-paru. Kami bisa membuat pengobatan yang lebih efisien," kata Ui Shi, Ph.D., rekan penulis senior dan asisten profesor biologi sel di Pitt dikutip dari Fox News.
Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19, Wanita Ini Alami 14 Reaksi Anafilaksis dan Meninggal
Ui Shi mengaku pihaknya sangat bergembira dan terdorong untuk mengembangkan pengobatan virus corona Covid-19 tersebut. Apalagi, data penelitian menunjukkan bahwa PiN-21 sangat efektif melindungi seseorang dari penyakit parah dan tidak mencegah penularan virus corona dari manusia ke manusia.
Para peneliti juga mencatat bahwa nanobodi gratis untuk vaksin Covid-19 dan tidak ada pengobatan yang bisa bersaing atau menggantikan metode tersebut.
Tapi, mereka mengatakan nanobodies tidak hanya membantu merawat orang yang sudah terjangkit virus corona Covid-19. Nanobodi juga bisa memberikan perlindungan alternatif bagi orang yang tidak bisa suntik vaksin Covid-19 karena alasan medis.