Bikin Waswas, Bahan Beracun Ditemukan pada 78 Produk Tabir Surya

Jum'at, 28 Mei 2021 | 13:50 WIB
Bikin Waswas, Bahan Beracun Ditemukan pada 78 Produk Tabir Surya
Tabir Surya Semprot. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Laboratorium pengujian independen Valisure telah mendeteksi bahan kimia benzena dalam 78 produk tabir surya. Mereka kini sedang meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) untuk menarik produk-produk tersebut.

Benzena merupakan senyawa kimia organik, cairannya tidak berwarna tetapi memiliki aroma. Bahan kimia ini bersifat karsinogenik (beracun), mudah menguap, dan terbakar.

Bahan kimia ini juga digunakan untuk obat-obatan, tetapi hanya dalam keadaan khusus. Misalnya, jika penggunaannya tidak dapat dihindari dan obat tersebut membuat kemajuan terapeutik yang signifikan.

Baru-baru ini, laboratorium menguji hampir 300 produk tabir surya dan menemukan 27 persennya mengandung benzena. Sebanyak 14 produk mengandung senyawa tersebut dalam kadar tinggi, melebihi rekomendasi FDA yakni 2 bagian per juta (ppm).

Baca Juga: Miso, Makanan Pelawan Kanker dengan Rasa Enak

"Adanya karsinogen dalam produk yang direkomendasikan secara luas untuk mencegah kanker kulit dan yang secara teratur digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak itu sangat mengganggu," kata David Light, pendiri dan CEO Valisure.

Sebagian daftar produk tabir surya yang mengandung benzene (Valisure.com)
Sebagian daftar produk tabir surya yang mengandung benzene (Valisure.com)

Paparan benzene dalam kadar tinggi menyebabkan kanker pada manusia, lapor Live Science, terutama kanker darah seperti leukemia.

Hampir 14 produk tabir surya dengan kadar benzena di atas 2 ppm merupakan produk semprot. Namun, bahan kimia tersebut juga ada di dalam losion dan gel pereda luka bakar akibat sinar matahari.

Meski FDA mengatakan benzene tidak boleh digunakan dalam pembuatan obat, mereka tidak menetapkan batasan khusus untuk obat-obatan seperti tabir surya. Perlu diketahui, FDA mengatur tabir surya sebagai obat yang dijual bebas.

"Sangat penting badan pengatur mengatasi kontaminasi benzena dalam tabir surya sehingga semua individu merasa aman menggunakan produk tabir surya," kata Dr. Christopher Bunick, seorang profesor dermatologi di Universitas Yale.

Baca Juga: Carla Suarez Navarro Menuju French Open Pasca Sembuh dari Kanker

Di sisi lain, FDA saat ini sedang meninjau petisi yang diajukan Valisure. Walau begitu, Bunick tidak melarang penggunaan tabir surya, terutama karena produk ini bermanfaat mencegah kerusakan kulit dan kanker kulit.

"Banyak produk tabir surya yang diuji oleh Valisure tidak memiliki kontaminasi benzena, dan produk tersebut diduga aman dan harus terus digunakan, bersama dengan topi dan pakaian pelindung matahari yang sesuai, untuk mengurangi risiko kanker kulit," pungkas Bunick.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI