Alasan Pil KB Tidak Disarankan Untuk Perempuan Hipertensi dan Sakit Jantung

Jum'at, 28 Mei 2021 | 10:14 WIB
Alasan Pil KB Tidak Disarankan Untuk Perempuan Hipertensi dan Sakit Jantung
Ilustrasi pil KB. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pil kontrasepsi atau pil KB adalah pil berisi hormon yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Namun mengonsumsinya tidak boleh sembarangan, lho, melainkan harus dengan resep dokter. Apalagi bila digunakan oleh perempuan dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Ini bisa berbahaya.
Hal tersebut diungkap langsung Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dr. Gita Pratama, Sp.OG-KFER, M.RepSc.

"Pil KB itu adalah obat hormonal, dan harus berhati-hati untuk diberikan, jadi ada beberapa kondisi tertentu (seperti hipertensi) yang berpotensi terjadi kontra indikasi, sebaiknya tidak dilakukan pemberian," ujar dr. Gita dalam acara diskusi virtual Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Group, Kamis (27/5/2021).

Soal penggunaan pil KB yang berisiko hipertensi, kata dr. Gita, hal ini sudah banyak dibuktikan melalui penelitian. Disebutkan bahwa hipertensi berhubungan dengan kardiovaskular atau sakit jantung.

"Tekanan di pembuluh darah itu jadi meningkat kejadiannya, atau berisikonya pada pasien yang memakai pil KB," papar dr. Gita.

Baca Juga: Wajib Tahu, Begini Saran Dokter Untuk Cegah Serangan Jantung

Berdasarkan kategori usia, dokter yang juga konsultan Fertilitas, Endokrinologi, Reproduksi di RS Pondok Indah IVF Centre itu menyarankan perempuan yang berusia 40 tahun ke atas, sudah memiliki masalah hipertensi atau sakit jantung, sebaiknya berhati-hati menggunakan pil KB.

"Jadi biasanya kita berikan kepada perempuan muda, di bawah 40 tahun yang sehat, itu kandidat yang baik untuk diberikan pil KB," pungkas dr, Gita.

Mengutip Alodokter, berikut berapa efek samping berbahaya akibat mengonsumsi Pil KB yang harus diwaspadai:

  • Mual
  • Flek atau perdarahan vagina di luar siklus menstruasi
  • Volume darah menstruasi lebih sedikit dari biasanya
  • Penurunan gairah seksual (libido)
  • Perubahan suasana hati
  • Sakit kepala ringan
  • Payudara bengkak atau sakit ketika disentuh

Efek samping di atas biasanya akan membaik setelah beberapa bulan sejak konsumsi pil KB. Jika tidak kunjung mereda atau keluhan semakin memberat, lakukan pemeriksaan ke dokter.

Selain itu, Anda harus segera ke dokter jika mengalami efek samping yang lebih serius, seperti:

Baca Juga: Catat! Ini Cara Mengendalikan Hipertensi

  • Sakit perut yang parah
  • Penglihatan menjadi buram
  • Sakit kepala berat
  • Bengkak pada tungkai
  • Nyeri dada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI