Suara.com - Kasus diabetes pada anak sempat meningkat di Indonesia pada tahun 2005 dan 2009. Meski demikian, peningkatan ini tidak sebesar seperti dulu.
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Dokter Spesialis Anak dan Konsultan Ensocrine Dr. dr. Nanis Sacharina Marzuki.
Nanis menjealaskan, seorang anak yang mengalami diabetes bisa berisiko mengalami koma. Hal ini disebabkan karena adanya gula darah yang tinggi.
Selain itu, diabetes juga memiliki komplikasi kronis mendadak, seperti jantung, ginjal, dan mata. Kondisi komplikasi ini, menurut Nanis perlu diwaspadai.
Baca Juga: Infeksi Jamur Hitam di India Rawan Menyerang Penderita Diabetes
“Ini perlu diwaspadai, karena diabetes anak sangat berisiko sekali, bahkan bisa menyebabkan kematian,” ungkapnya saat ditemui di RSU Bunda Jakarta, Rabu (26/5/2021).
Untuk itu, penting mengenali gejala yang kerap dialami oleh anak yang menderita diabetes tipe 1. Nanis sendiri mengatakan bahwa gejalanya cukup beragam.
“Diabetes tipe 1 itu anak bisa mengalami gejala kencing yang banyak, makan yang banyak, tapi berat badan cenderung turun,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, anak juga bisa mengalami infeksi pada diabetes tipe 1.
“Biasanya ada infeksi virus yang menimbulkan diabetes tipe 1 ini pada anak, seperti infeksi enterovirus yang menyebabkan sel beta pankreas perlahan rusak dan tidak berfungsi,” kata dr. Nanis.
Baca Juga: Berat Badan Normal tapi Lemak Menumpuk? Awas, Risiko Penyakit Jantung!
Bukan hanya diabetes tipe 1, anak juga bisa mengalami diabetes tipe II. Pada diabetes tipe II anak biasanya mengalami obesitas di usia dini.
Biasanya menurut Nanis, diabetes tipe II pada anak terjadi saat usia 5 tahun. Kondisi diabetes ini saling berkelindan dan meningkatkan risiko obesitas.
Oleh sebab itu, orangtua perlu sadar akan gejala dan juga pentingnya untuk mencegah dan menghindari agar anak tidak mengalami diabetes.
“Untuk diabetes tipe II ini meningkat adanya obesitas pada anak berusia 5 tahun. Bahkan menurut data, anak saja sudah meningkatkan mulai dari 11 persen hingga 18 persen obesitas. Jadi kita sebetulnya perlu menjaga proporsi tubuh anak agar tubuhnya naik bersamaan,” paparnya.