Suara.com - Menurut para ilmuwan dari University College London, Inggris, yang meluncurkan Proyek Kebahagiaan, kunci untuk menjadi bahagia adalah menurunkan ekspektasi terhadap apa pun.
Proyek tersebut adalah sebuah pencarian persamaan sederhana untuk menjelaskan apa yang membuat kita bahagia.
Untuk menentukan tingkat kebahagiaan, mereka meluncurkan aplikasi seluler yang mendorong pengguna membuat keputusan berisiko dan mengatakan bagaimana kinerja mereka menurut penggunanya sendiri.
Lebih dari 18 ribu orang memainkan permainan tersebut, memberikan peneliti wawasan tentang hubungan antara kinerja, ekspektasi, dan tingkat kebahagiaan pengguna.
Baca Juga: Rias Pengantin Tak Sesuai Ekspektasi, Kena Azab Mata Bintitan
Peneliti memasangkan temuan dari aplikasi dengan pemindaian MRI untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Hasilnya, studi ini menunjukkan bahwa kebahagiaan berkaitan dengan ekspektasi. Menurut peneliti, menurunkan ekspektasi meningkatkan kemungkinan kejutan yang positif, lapor Daily Mail.
Tetapi, menurunkannya lebih lagi justu akan membuat orang tidak bahagia, karena cenderung menjadi pesimis. Jadi, ini tentang menemukan keseimbangan yang tepat.
Para peneliti mengatakan orang-orang harus memperlakukan kebahagiaan sebagai 'alat' daripada 'tujuan' dalam diri sendiri, untuk memberi wawasan tentang tugas yang diberikan dan mengarahkan tindakan berdasarkan perasaan.
Menurut peneliti, hal itu bisa menjadi alat untuk memberi tahu orang-orang bahwa segala sesuatunya berjalan dengan baik, memotivasi di saat penting, dan membantu untuk mengubah apa yang dilakukan.
Baca Juga: Derita Rias Pengantin Tak Sesuai Ekspektasi, 'MUA Mantan Pacar Suami'