Suara.com - Ibu hamil kembar lebih berisiko menjalani proses lahir sesar dibanding ibu yang hamil tunggal.
Menurut Dokter Kandungan dr. Nurwansyah, jika salah satu saja posisi bayi mengalami sungsang, maka proses melahirkan harus dilakukan secara sesar dan tidak bisa normal.
Berbicara dalam Live Instagram bersama Orami, Dokter Nurwansyah mencoba memberikan tips bagi ibu hamil yang ingin melahirkan normal. Ia sangat menyarankan agar ibu hamil rutin melakukan senam hamil.
Olahraga tersebut, kata Dokter Nurwansyah, buka hanya bermanfaat pada kehamilan kembar tapi juga bagi ibu yang hamil bayi tunggal.
Baca Juga: Hamil Anak Kembar Identik, Ternyata Wanita Ini Punya Dua Rahim
Akan tetapi, ia mengingatkan agar senam hamil jangan dilakukan seorang diri dengan mengandalkan video di media sosial tanpa dampingan dari instruktur.
"Karena pada saat sedang hamil, instruktur harus melihat. Kalau online, apalagi kalau koneksinya enggak bagus kan susah. Kalau dengan adanya instruktur, kita tahu gerakan atau manuver mana yang pantas dan bisa untuk mempermudah calon ibu melahirkan normal. Tapi harus dibedakan dengan senam hamil dan yoga," tuturnya.
Senam hamil bisa mulai dilakukan sejak usia janin telah mencapai 28 minggu. Dokter Nurwansyah menambahkan, pentingnya pendampingan dari instruktur tersertivikasi juga karena porsi olahraga bagi setiap ibu busa berbeda, tergantung dari kondisi kehamilan juga kebugaran si ibu.
Sementara jika senam hamil dilakukan terlambat dan kepala bayi masih di atas ketika usia janin telah mencapai 38 minggu, Dokter Nurmansyah mengatakan, sulit untuk bisa membuat posisinya berputar ke bawah.
Menurutnya, mulai usia 34 minggu, kepala bayi seharusnya sudah masuk ke dalam panggul untuk bisa persiapan lahir normal. "Kalau kepala masih di atas sampai usia 38 minggu akan sulit lahir normal. Tapi itu kan teori manusia," pungkasnya.
Baca Juga: Kehamilan Kembar Seperti Irish Bella, Ini Cara Jaga Kesehatan Ibu dan Janin