AS Sebut Adanya 3 Karyawan Laboratorium Wuhan Sakit pada November 2019, Efek Virus Corona?

Kamis, 27 Mei 2021 | 17:36 WIB
AS Sebut Adanya 3 Karyawan Laboratorium Wuhan Sakit pada November 2019, Efek Virus Corona?
Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah laporan intelijen Amerika Serikat yang baru dipublikasikan memunculkan sebuah pertanyaan tentang teori bahwa virus corona Covid-19 berasal dari laboratorium yang bocor di China.

Menurut Wall Street Journal, laporan tersebut menyatakan ada tiga karyawan Institut Vorlogi Wuhan memeriksakan dirinya ke rumah sakit pada November 2019, sekitar waktu SARS-CoV-2 diperkirakan mulai beredar di China.

Namun, tidak jelas seberapa sakit peneliti-peneliti tersebut atau gejala apa saja yang dialaminya. Selain itu, tidak ada informasi apakah karyawan tersebut dirawat inap atau rawat jalan.

Informasi baru ini kemungkinan akan meningkatkan dorongan dalam penyelidikan lebih lanjut tentang asal usul virus corona jenis baru.

Baca Juga: Dari Sleman Lagi, 6 Warga Pedukuhan Dalem Terpapar Corona

Sementara itu, penelitian sebelumnya tentang genetika virus tidak menunjukkan tanda-tanda adanya gangguan pada manusia, lapor Live Science.

Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)
Warga di Kota Wuhan tergeletak di jalanan diduga tewas karena virus corona, foto diambil pada Kamis (30/1/2020). (Foto: AFP / Hector Retamal)

"Analisis urutan genom virus corona dari pasien dan dari berbagai hewan menunjukkan bahwa virus kemungkinan muncul di inang hewan dan kemudian mungkin telah mengalami perubahan setelah ditularkan dan berbedar pada manusia," kata Adam Lauring, profesor mikrobilogi, imunologi, dan penyakit menular di University of Michigan Medical School, yang tidak terlibat dalam laporan baru ini.

Penemuan bahwa genom SARS-CoV-2 tidak mungkin direkayasa secara genetik tidak menghalangi hipotesis bahwa virus melarikan diri dari laboratorium.

Beberapa peneliti masih percaya bahwa bisa jadi virus yang terjadi secara alami, yang sedang dipelajari di laboratorium, secara tidak sengaja menginfeksi manusia.

Institut Virologi Wuhan adalah fasilitas tingkat 4 keamanan hayati pertama di China, yang berarti fasilitas itu dirancang untuk penelitian tentang patogen berpotensi berbahaya dan para peneliti mengambil tindakan pencegahan terhadap penularan aerosol.

Baca Juga: Peneliti Sebut Infeksi Virus Corona Ringan Bisa Berikan Antibodi yang Lebih Tahan Lama

Pemerintah China juga tidak selalu terbuka tentang data dari hari-hari pertama pandemi. Misalnya, para pejabat setempat telah menolak untuk menyediakan data mentah tentang penyakit musiman di negara tersebut pada musim gugur 2019.

Namun, hanya ada sedikit bukti yang secara langsung mengaitkan laboratorium Wuhan dengan SARS-CoV-2. Laporan tentang intelijen baru pada tiga staf yang sakit pun berasal dari sumber yang tidak diketahui.

Seseorang mengatakan kepada Wall Street Journal bahwa sumbernya adalah "mitra internasional" dan membutuhkan kolaborasi.

"Kami terus memiliki pertanyaan serius tentang waktu-waktu awal pandemi Covid-19, termasuk asal-usulnya di di Republik Rakyat China," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada surat kabar tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI