Suara.com - Penyakit jantung salah satu penyebab kematian tertinggi yang bisa menyerang semua orang. Tapi, tes sederhana menggunakan ibu jari bisa mendeteksi seseorang berisiko mengalami masalah jantung mematikan atau tidak.
Tes ibu jariini membantu menunjukkan seseorang memiliki aneurisma aorta tersembunyi atau tidak. Caranya mendeteksi tonjolan di dinding pembuluh yang terhubung ke jantung dan turun ke perut.
Meskipun tonjolan atau pembengkakan ini tidak menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan. Pembengkakan bisa mengancam jiwa jika tidak terdeteksi sejak dini.
Aneurisma aorta biasanya tidak menunjukkan gejala dan hanya bisa diketahui melalui pemeriksaan. Saat itu, kondisi Anda mungkin sudah cukup parah dan pembengkakan menjadi begitu besar yang bisa menyebabkan pendarahan internal hingga kematian.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kunyit Bisa Obati Infeksi Jamur Hitam?
Sekitar 8 dari 10 orang ddengan luka pecah akan meninggal sebelum mereka sempat dilarikan ke rumah sakit atau tidak akan selamat setelah tindakan operasi.
Tetapi dokter di Yale University School of Medicine, Connecticut, mengatakan orang dapat memeriksa risiko mereka menderita penyakit jantung dengan tes medis di rumah sakit.
Bila Anda ingin mencoba tes ibu jari untuk deteksi dini sendiri, Anda bisa mengangkat satu tangan dengan posisi telapak tangan terbuka rata dan jari-jari direnggangkan.
Kemudian tekuk ibu jari ke bagian dalam telapak tangan sejauh mungkin. Lihatlah, ibu jari bisa melintasi bagian tepitelapak tangan atau tidak. Jika ibu jari bisa melewati tepi telapak tangan yang terbuka, Anda mungkin memiliki aneurisma tersembunyi.
Karena, kemampuan menggerakan ibu jari dengan mudah dan cukup jauh hingga melewati tepi telapak tangan itu bisa menjadi indikasi tidak langsung bahwa persendian Anda kendor.
Baca Juga: Penting! 5 Fakta Terkini Seputar Infeksi Jamur Hitam yang Menyerang India
Hal itulah yang menjadi tanda-tanda penyakit jaringan ikat, termasuk aorta, arteri terbesar tubuh yang mengalir dari jantung dan masuk ke perut.
Peneliti menguji metode ini pada 305 orang dan menerbitkan temuannya di American Journal of Cardiology.
"Studi kami menunjukkan bahwa mayoritas pasien aneurisma tidak menunjukkan tanda ibu jari dan telapak tangan yang positif," kata penulis, Dr John A Elefteriades dikutip dari The Sun.
Tapi, Dr. Elefteriades mengatakan pasien yang memiliki hasil tes positif pada pemeriksaan tes ibu jari ini berisiko tinggi memiliki aneurisma.
Orang yang menggerakkan ibu jari dengan sangat lentur hingga tepi telapak tangan tidak perlu mengutak-atik tepi aneurisma yang pecah.
Para peneliti mengatakan aneurisma seringkali membutuhkan waktu puluhan tahun untuk berkembang ke titik kerusakan.
Tapi, tes sederhana ini mungkin berguna untuk melihat tingkat risiko Anda, terutama bila memiliki riwayat keluarga sakit jantung dan tekanan darah tinggi.