Suara.com - Kerontokan rambut memang hal umum yang terjadi, kondisi ini bisa dipengaruhi berbagai aspek. Dalam dunia kesehatan, kerontokan rambut disebut dengan Alopecia androgenik.
Melansir dari Eat This, orang keturunan kaukasia, Asia, dan Afrika-Amerika paling terpengaruh oleh rambut rontok. Normalnya rambut akan rontok sebanyak 100 helai rambut sehari dan akan tumbuh kembali sering waktu.
Keturunan, perubahan hormon, obat-obatan, dan berbagai kondisi kesehatan sering menjadi penyebab kerontokan rambut. Tapi banyak orang yang tidak mengetahui bahwa tiroid juga memengaruhi kerontokan rambut.
Kelenjar tiroid di dasar tenggorokan bertanggung jawab mengalirkan hormon yang mengendalikan metabolisme, mengatur bagaimana tubuh Anda menggunakan energi. Hormon tiroid mengatur fungsi tubuh vital seperti bernafas, detak jantung, berat badan, suhu tubuh, sistem saraf Anda, dan banyak lagi.
Baca Juga: Rambut Ashanty Rontok Parah, Gara-gara Minum Obat Penyakit Autoimun?
Hormon tiroid diperlukan untuk pengembangan dan pemeliharaan folikel rambut. Hal ini yang kemudian menjadi alasan bahwa disfungsi tiroid dapat menyebabkan kerontokan rambut.
Kadang-kadang tiroid terlalu rendah bawah atau tinggi dapat berdampak pada perkembangan akar rambut dan pertumbuhan rambut. Penipisan atau kebotakan, tergantung pada bagaimana kondisi tiroid Anda tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
![Ilustrasi rambut rontok.(Pixabay/slavoljubovski)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/04/34954-ilustrasi-rambut-rontok.jpg)
Untungnya, sebagian besar kasus kerontokan rambut terkait tiroid bersifat sementara dan dapat diobati. Rambut rontok akibat disfungsi tiroid biasanya kembali normal setelah kadar hormon tiroid stabil.
Melakukan check-up setiap tahun dan memeriksa level tiroid Anda bisa menjadi langkah pencegahan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi kerontokan rambut.
Baca Juga: Studi: Pria dengan Gen Kepala Botak Lebih Berisiko Kena Covid-19 Parah