Virus Corona Ngamuk Hingga 7.478 Kasus Per Hari, Malaysia: Mohon Bantu Kami

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 26 Mei 2021 | 18:10 WIB
Virus Corona Ngamuk Hingga 7.478 Kasus Per Hari, Malaysia: Mohon Bantu Kami
Nakes tunjukkan situasi pandemi di Malaysia. (Instagram/@andrewyem)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kondisi virus corona di Malaysia kembali meningkat. Pada rabu, (26/5/2021), Malaysia melaporkan 7.478 kasus virus corona baru.

Dilansir dari Strait Times, kondisi itu membuat direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah memperingatkan bahwa dua minggu ke depan sangat penting karena yang terburuk mungkin masih datang.

Dia mengatakan masyarakat Malaysia harus bersiap menghadapi yang terburuk menyusul lonjakan kasus baru yang terus menerus.

"Meningkatnya kasus dimulai pada 1 April dan bisa memicu lonjakan vertikal. Kami perlu bersiap untuk yang terburuk. Tolong bantu kami dengan tetap di rumah. Hanya bersama-sama kami bisa memutus rantai infeksi," katanya dalam sebuah posting Twitter kemarin. 

Baca Juga: Total 17 Orang, Anak-anak hingga Difabel di Cipayung Terinfeksi Covid-19

Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)

Dr Noor Hisham menyarankan masyarakat untuk tinggal di rumah dan mematuhi secara ketat prosedur operasi standar jika terjadi keadaan darurat atau kehadiran di tempat kerja.

Kementerian Kesehatan telah menemukan 12 kasus baru varian B1351 dari Afrika Selatan di Kedah, Perlis, Selangor, dan Johor. Mereka juga telah mendeteksi kasus baru yang melibatkan varian B1617 dari India di Labuan.

"Perintah pengendalian gerakan ketiga telah dilaksanakan dengan mempertimbangkan situasi pandemi global dan munculnya varian yang menjadi perhatian di masyarakat," kata Dr Noor Hisham.

“Seperti yang kita ketahui, varian ini memiliki tingkat infektivitas yang lebih tinggi dan menyebabkan lebih banyak kematian. Oleh karena itu, masyarakat disarankan untuk mempraktikkan 'self-lockdown' dan sebisa mungkin tinggal di rumah selama dua minggu ke depan.

"Kami perlu melakukan ini untuk memutus rantai infeksi Covid-19 di Malaysia."

Baca Juga: Perayaan Waisak di Borobudur Ditiadakan

Karena angka menumpuk tanpa tanda-tanda melambat, para ahli mengatakan upaya vaksinasi nasional harus segera dipercepat.

Presiden Asosiasi Medis Malaysia M. Subramaniam mengatakan fasilitas perawatan kesehatan swasta harus terikat untuk mempercepat dengan mengizinkan mereka mendapatkan vaksin.

"Pemerintah harus mengizinkan sektor swasta untuk membeli vaksin seperti yang dilakukan Selangor, di mana bos dapat membeli vaksin untuk staf mereka. Ini inisiatif yang sangat bagus," katanya.

"Sektor swasta harus diizinkan untuk berbuat lebih banyak. Jika tidak, dengan kecepatan yang kami capai, kami tidak akan pernah mencapai target vaksinasi setidaknya 80 persen dari populasi."

Presiden Asosiasi Dokter Kesehatan Masyarakat Malaysia Zainal Ariffin Omar mengatakan 7.289 kasus baru yang dilaporkan pada hari Selasa tidak mencerminkan jumlah sebenarnya infeksi di masyarakat yang pada kenyataannya bisa lebih banyak.

"Ini karena orang yang asipmtomatik biasanya tidak menjalani tes," katanya.

"Hal terbaik yang harus dilakukan masyarakat sekarang adalah melupakan segalanya dan hanya melakukan penguncian diri."

Dr Zainal menambahkan bahwa strategi untuk menunda dosis kedua vaksin Covid-19, seperti di Inggris dan Singapura, telah berhasil menurunkan jumlah kasus baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI