CDC Selidiki Masalah Jantung Langka setelah Vaksin Covid-19 pada Anak

Rabu, 26 Mei 2021 | 14:56 WIB
CDC Selidiki Masalah Jantung Langka setelah Vaksin Covid-19 pada Anak
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyelidiki laporan langka tentang masalah jantung di kalangan remaja dan dewasa muda yang menerima vaksin Covid-19.

Mantan Kepala CDC mengatakan belum ada hubungan jelas antara vaksin Covid-19 dengan masalah jantung di kalangan remaja dan terus mendorong orangtua untuk memvaksinasi anak-anaknya.

Dr. Richard Besser, presiden dan CEO Robert Wood Johnson Foundation, memberi tahu bahwa CDC sedang menyelidiki laporan miokarditis atau peradangan otot jantung yang tidak biasa. Tapi Sejauh ini, CDC belum menemukan kasus yang dilaporkan melebihi tingkat dasar yang diharapkan.

Besser menjelaskan bahwa komite penasihat CDC tentang data analisis keamanan vaksin Covid-19 setiap minggu untuk potensi tanda bahaya. Meskipun, laporan miokarditis nampaknya berada dalam tingkat normal.

Baca Juga: Penting! 5 Fakta Terkini Seputar Infeksi Jamur Hitam yang Menyerang India

Tapi, komite CDC menganalisis laporan untuk memastikan vaksin Covid-19 bukan penyebab utamanya.

Seorang juru bicara CDC mengatakan beberapa laporan langka tentang masalah jantung telah muncul dalam beberapa pekan terakhir di AS dan luar negeri.

Ilustrasi Anak-Anak. (pexels/@samerdaboul)
Ilustrasi Anak-Anak. (pexels/@samerdaboul)

"Dalam beberapa pekan terakhir, ada laporan langka tentang miokarditis dan perikarditis yang terjadi setelah vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa," kata Ben Haynes, juru bicara CDC dikutip dari Fox News.

Ben Haynes, mengatakan miokarditis dan pericarditis adalah efek samping yang bisa terjadi setelah infeksi virus corona Covid-19 dan jenis vaksinasi lainnya. Kasus yang dilaporkan nampaknya ringan dan sering hilang tanpa membutuhkan pengobatan khusus.

"Meskipun laporan tentang kasus ini jarang terjadi setelah suntik vaksin. CDC dan FDA terus memantau dan mengevaluasi laporan miokarditis atau pericarditis yang terjadi setelah vaksinasi," jelasnya.

Baca Juga: Infeksi Jamur Kuning Lebih Bahaya, Apa Bedanya dengan Jamur Hitam dan Putih?

Selain itu, penyedia layanan kesehatan juga harus melaporkan semua kasus tersebut kepada VAERS. CDC terus merekomendasikan vaksin Covid-19 untuk anak usia 12 tahun atau lebih, karena risiko infeksi virus corona dan komplikasi parah akibat penyakit tersebut.

"Vaksinasi adalah cara terbaik untuk melindungi Anda dan keluarga dari virus corona Covid-19," ujarnya.

Seorang dokter anak mengatakan bahwa sekarang ini tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Menurut sudut pandang Besser, infeksi virus corona Covid-19 sendiri berbahaya dan risiko Covid-19 juga jauh lebih besar daripada risiko teoritis apapun dari vaksin.

Menurut data federal, setidaknya ada 3.742 kasus peradangan terkait virus corona yang langka dan serius. Ada 35 kematian terkait kondisi tersebut. CDC mengatakan setengah dari kasus ini terjadi pada anak-anak usia antara 5 hingga 13 tahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI