Suara.com - Merasa kepahitan saat makan brokoli, seledri, atau kangkung, maka Anda mungkin seorang supertester. Hal ini yang kemudian disebut melindungi Anda dari Covid-19.
Melansir dari Medical Xpress, supertaster adalah orang-orang yang sangat peka terhadap kepahitan. Mereka tidak hanya lebih kecil kemungkinannya untuk tertular Covid-19 tapi juga lebih mungkin mengalami penyakit ringan jika terinfeksi Covid-19.
Terlebih lagi, supertaster dalam studi baru mengalami gejala Covid-19 hanya sekitar lima hari, dibandingkan dengan rata-rata orang yang mencapai 23 hari. Penemuan ini dipublikasikan secara online pada 25 Mei di JAMA Network Open.
Reseptor rasa pahit termasuk yang disebut T2R38 ditemukan di indra perasa lidah Anda.
Baca Juga: Pemkab Boyolali Bongkar Kunci Sukses Turunkan Kasus Aktif Covid-19
"Saat T2R38 distimulasi, ia merespons dengan memproduksi oksida nitrat untuk membantu membunuh atau mencegah replikasi lebih lanjut virus di mukosa pernapasan," kata peneliti Dr. Henry Barham, spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan di Baton Rouge.
Lendir ini melapisi sistem pernapasan Anda dan menjadi titik masuk bagi virus, termasuk SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
"Hasilnya membawa implikasi penting, seperti memungkinkan orang untuk membuat pilihan yang lebih tepat dan berpotensi memprioritaskan pemberian vaksinasi," kata Barham.
Beberapa penelitian melihat bagaimana reseptor rasa pahit memengaruhi risiko Covid-19 dan infeksi saluran pernapasan atas lainnya.
"Penemuan baru ini sangat masuk akal," kata Dr. Alan Hirsch, direktur neurologis dari Smell & Taste Treatment and Research Foundation di Chicago, menghabiskan karirnya mempelajari efek dari bau dan rasa yang hilang pada penyakit.
Baca Juga: Siap Ajukan Perizinan, Vaksin Covid-19 Moderna Diklaim Efektif untuk Anak Usia 12-17 Tahun
"Jika Anda tidak dapat merasakan kepahitan, Anda harus lebih berhati-hati dan memakai masker untuk durasi yang lebih lama untuk melindungi diri Anda dari Covid-19," pungkasnya.