10 Tahun ke Depan, Covid-19 Diprediksi Lebih Mirip Pilek Musiman

Rabu, 26 Mei 2021 | 10:26 WIB
10 Tahun ke Depan, Covid-19 Diprediksi Lebih Mirip Pilek Musiman
Flu, pilek (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa Covid-19 dalam 10 tahun ke dapan mungkin bisa menjadi penyebab gangguan pilek biasa. Pernyataan tersebut didasari pada penelitian pemodelan matematika. 

Melansir dari Medical Xpress, mengingat apa yang diketahui tentang tanggapan kekebalan manusia terhadap SARS-CoV-2 (virus corona penyebab Covid-19), ada kemungkinan patogen itu akan menjadi sekadar virus corona musiman.

"Gelombang pertama (Covid-19) mengerikan karena Anda memiliki virus yang belum ada yang terpapar sebelumnya," kata Fred Adler, peneliti senior dalam studi tersebut.

"Tetapi karena semakin banyak orang yang terpapar, sistem kekebalan manusia akan beradaptasi dan tingkat keparahan Covid-19 bisa menurun," kata Adler.

Baca Juga: Gokil! Istri Negatif Covid-19, Baim Wong Beri Hadiah Mobil Mewah

Ketika orang memiliki kasus ringan, mereka cenderung melepaskan lebih sedikit virus. Artinya, lebih sedikit partikel infeksius yang dapat ditularkan ke orang lain.

"Dengan kata lain, kasus ringan dapat menyebabkan kasus ringan lainnya," kata Adler, profesor matematika dan ilmu biologi di Universitas Utah di Salt Lake City.

Gagasan bahwa SARS-CoV-2 dapat bergabung dengan jajaran virus flu biasa bukanlah hal baru. Studi pemodelan lain telah menunjukkan kemungkinan tersebut.

"Melalui analisis genetik, para peneliti telah menemukan bahwa salah satu dari virus corona yang disebut OC43  mungkin telah berpindah dari sapi ke manusia pada tahun 1880-an," kata Adler.

Jeffrey Shaman, seorang profesor ilmu kesehatan lingkungan di Columbia University Mailman School of Public Health di New York City yang meninjau temuan tersebut menyatakan bahwa SARS-CoV-2 mungkin berkembang menjadi  flu musiman yang relatif ringan.

Baca Juga: Hits: Penyebab Bayi Lahir dengan Bibir Sumbing, Tes Antibodi Usai Vaksinasi

Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)
Ilustrasi Covid-19. (Elements Envato)

Meski begitu, Shaman memperingatkan bahwa studi saat ini adalah eksplorasi tentang bagaimana hal ini bisa terjadi dan tidak ada yang bisa memprediksi masa depan secara tepat.

Sebab, beberapa kondisi masih banyak yang belum diketahui termasuk lamanya perlindungan dari vaksinasi dan infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya. Selain itu, adanya varian baru dan lebih menular mungkin bisa mengancam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI