Suara.com - Panel keamanan vaksin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat tengah menyelidiki sejumlah kecil laporan miokarditis, suatu kondisi yang menyebabkan radang jantung. Kondisi ini kebanyakan terjadi pada remaja dan dewasa muda setelah disuntik vaksin Covid-19 mRNA, yakni Moderna dan Pfizer.
Melansir dari Health, Kelompok Kerja Teknis Keselamatan Vaksin CDC mengatakan telah menerima laporan adanya miokarditis yang relatif kecil. Kasus ini banyak terlihat pada pria dibandingkan perempuan, lebih sering terjadi setelah dosis kedua vaksin, dan biasanya dalam empat hari setelah vaksinasi.
"Sebagian besar kasus tampaknya ringan dan tindak lanjut kasus sedang berlangsung," kata pernyataan CDC.
Belum jelas apakah ini adalah efek samping yang sangat jarang atau hanya kebetulan yang tidak ada hubungannya dengan vaksin. Namun, menurut pernyataan CDC, anggota panel keselamatan vaksinasi merasa penting untuk menyampaikan berita tersebut kepada penyedia layanan kesehatan.
Baca Juga: Punya Efikasi Rendah, Vaksin Covid-19 dari China Perlu Dosis Ketiga
Sebelumnya laporan pada akhir April dari Kementerian Kesehatan Israel juga menyelidiki sejumlah kecil kasus peradangan jantung yang dilaporkan pada orang-orang yang menerima vaksin Pfizer. Menurut laporan tersebut, terdapat 62 kasus miokarditis yang dilaporkan dari 5 juta penerima vaksin Pfizer.
"Pfizer menyadari pengamatan Israel terhadap miokarditis yang terjadi terutama pada populasi pria muda yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19," ujar pihak Pfizer.
"Tautan kausal antara vaksin dan kondisi tersebut belum ditetapkan. Tidak ada bukti saat ini yang menyimpulkan bahwa miokarditis adalah risiko yang terkait dengan penggunaan vaksin Pfizer," imbuhnya.
Miokarditis adalah peradangan pada miokardium, otot-otot di jantung. Saat seseorang mengalami miokarditis, otot jantung menjadi kental dan bengkak.
Baca Juga: Hingga 25 Mei 2021, Vaksinasi Dosis 2 di Bantul Capai 42 Ribuan Orang