Pfizer Uji Coba Suntikan Penguat Vaksin Covid-19 pada Orang Dewasa, Begini Efeknya

Selasa, 25 Mei 2021 | 18:57 WIB
Pfizer Uji Coba Suntikan Penguat Vaksin Covid-19 pada Orang Dewasa, Begini Efeknya
Ilustrasi vaksin (Pixabay/qimono)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru dari Pfizer menilai pemberian jab pneumokokus bersama dengan suntikan penguat Covid-19 pada orang usia 65 tahun dan lebih tua yang menjadi peserta Pertama.

Penelitian percobaan ini bertujuan untuk mempelajari keamanan dan respons kekebalan yang dihasilkan pada peserta hingga 6 bulan setelah suntik vaksin Covid-19.

Uji coba tersebut melibatkan 600 orang dewasa yang direkrut dari uji coba vaksin Covid-19 tahap akhir pada perusahaan sebelumnya.

Peserta harus menerima kedua vaksin Covid-19 setidaknya 6 bulan setelah bergabung dengan studi baru ini.

Dilansir dari Fox News, semua peserta secara acak ditempatkan di salah satu kelompok berikut ini:

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
  1. Kelompok peserta yang mendapatkan vaksin pneumokokus dan suntikan ketiga vaksin Pfizer.
  2. Kelompok peserta yang menerima vaksin pneumokokus dan plasebo.
  3. Kelompok peserta yang menerima suntikan kedua vaksin Pfizer dan plasebo.

Dalam uji klinis tahap akhir, Dr Greg Poland, profesor kedokteran dan penyakit menular di Mayo Clinic melarang peserta mendapatkan suntikan vaksin pada 14 hari sebelum hingga 14 hari setelah menerima suntikan vaksin Covid-19.

Dr Greg menjelaskan bahwa studi ini dirancang untuk melihat kemanan dan tingkat kemanjuran vaksin Covid-19 ketika diberi bersamaan dengan vaksin lain di lengan lainnya, yakni vaksin pneumokokus.

Sebenarnya, Dr Greg mengatakan suntikan penguat vaksin Covid-19 dan vaksin pneumokokus ini bisa diberikan di satu lengan yang sama dengan jarak 1 inci.

Tapi, para penyelidik lebih memilih untuk memberikan kedua jenis vaksin itu di lengan yang berbeda pada waktu bersamaan.

Baca Juga: Infeksi Jamur Hitam dan Jamur Putih Meresahkan, Kenali Gejala dan Faktor Risikonya

Hal itu dilakukan untuk menghindari kebingungan dari mengamati reaksi yang dihasilkan pada setiap vaksin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI