Di Masa Pandemi, Jangan Lupakan Bahaya Laten Polusi Udara

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 25 Mei 2021 | 14:50 WIB
Di Masa Pandemi, Jangan Lupakan Bahaya Laten Polusi Udara
Ilustrasi polusi udara. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aktivitas luar ruangan yang terbatas di masa pandemi COVID-19 menurut dokter paru memiliki manfaat baik bagi kesehatan saluran pernapasan.

Sebab, bahaya polusi udara masih terus mengancam, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota besar seperti DKI Jakarta.

Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (KPDPI) Dr Agus Dwi Susanto mengingatkan masyarakat harus lebih waspada terhadap dampak buruk polusi udara selama masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

Menurut dia, faktor lingkungan dan pola kerja memiliki porsi yang cukup besar terhadap kesehatan dan fungsi dari paru maupun penyakit lain yang berhubungan dengan saluran pernapasan manusia. Oleh karena itu penting bagi masyarakat untuk selalu mewaspadai dan melindungi diri.

Baca Juga: Supaya Tetap Produktif, Dokter Sarankan Aktivitas Pakai Masker

“Kita menghindari daerah-daerah yang berpolusi dalam beraktivitas di luar rumah, selalu memantau kondisi polutan di udara, kemudian kita mengurangi aktivitas di luar ruangan pada saat polutan sedang tinggi, menggunakan alat pelindung diri kalau kita beraktivitas di luar rumah termasuk menggunakan masker,” kata Dr Agus dalam siaran pers pada Selasa.

Hal tersebut terjadi lantaran komponen dari polusi udara baik komponen gas maupun komponen partikel sebagian besar berdampak pada iritatif karena itu akan timbul keluhan-keluhan dalam jangka pendek.

"Keluhan tersebut berupa iritasi, seperti misalnya kulit muka menjadi merah, hidung sering bersin-bersin, tenggorokan gatal, batuk-batuk karena adanya iritasi dari polusi termasuk saluran bawah akan timbul peradangan akut yang berpotensi menimbulkan keluhan dalam jangka pendek," katanya.

Gejala tersebut menurutnya merupakan dampak jangka pendek yang disebabkan oleh paparan polusi udara terhadap tubuh manusia. Dr Agus melihat bahwa terdapat dampak jangka panjang dari polusi udara tersebut.

“Bagi orang yang memiliki asma akan membuat penyakitnya menjadi sering kambuh, sedangkan orang yang belum terkena (asma) jika terus menerus terkena polusi udara maka dalam beberapa bulan atau tahun terus berada di lingkungan berpolusi maka akan membuat penurunan fungsi paru lebih cepat dan berimplikasi menyebabkan asma,” kata dia menjelaskan.

Baca Juga: Penggugat Polusi Udara Jakarta: Negara Abai dan Gagal Menjamin Hak Warga

Lebih lanjut, Agus melihat dampak buruk lainnya yang disebabkan oleh paparan polusi udara, di mana jika seseorang terus menerus terpapar udara yang tidak bagus maka dapat menyebabkan penyakit serius seperti kanker paru. Selain itu, jika melihat dari beberapa riset, udara yang buruk juga dapat berdampak pada gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan.

"Gangguan kognitif pada anak-anak dalam masa pertumbuhan ini juga mempengaruhi proses pertumbuhan anak polutan itu beberapa riset menunjukkan anak-anak yang terkena ekspos polusi ternyata tinggi badannya sedikit lebih pendek dari anak-anak yang tidak terkena polusi jadi efek stunting," katanya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI