Studi: Penderita PCOS Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona Covid-19

Selasa, 25 Mei 2021 | 14:00 WIB
Studi: Penderita PCOS Lebih Berisiko Terinfeksi Virus Corona Covid-19
Ilustrasi penderita PCOS (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 20 ribu penderita sindrom ovarium polikistik (PCOS) menunjukkan wanita yang terdiagnosis dengan penyakit tersebut memiliki peningkatan risiko terinfeksi virus corona Covid-19.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data ribuan pasien dengan atau tanpa PCOS selama paruh pertama 2020, lapor Insider.

Mereka menemukan, tingkat vrius corona pada pasien PCOS hampir dua kali lipat dibanding yang tidak memilkinya sama sekali. Ketika disesuaikan dengan usia dan lokasi, penderita PCOS berisiko terkena Covid-19 hampir 51 persen lebih tinggi.

Ketika peneliti memperhitungkan faktor risiko lainnya, seperti obesitas, regulasi glukosa, kekurangan vitamin D, dan hipertensi, penderita PCOS juga masih memiliki risiko 26 persen lebih tinggi tertular virus corona.

Baca Juga: Polisi Bakal Periksa ASN Dinkes Sumut Soal Kasus Vaksin Covid-19 Ilegal

"Ini bukan hanya tentang faktor risiko yang terkait dengan PCOS, tetapi sesuatu dalam penyakitnya itu yang sebenarnya mendorong risiko tinggi ini," kata penulis utama studi Anuradhaa Subramanian.

sakit perut (shutterstock)
Ilustrasi penderita PCOS (shutterstock)

Peneliti berhipotesis itu ada hubungannya dengan bagaimana PCOS dapat menyebabkan peradangan tingkat rendah di tubuh. Tetapi butuh lebih banyak penelitian untuk memastikannya.

Penulis penelitian juga ingin mempelajari apakah PCOS tampaknya memengaruhi kerentanan terhadap Covid-19 yang parah atau meningkatkan risiko gejala jangka panjang.

"Sebelum timbulnya pandemi Covid-19, penderita PCOS seacara konsisten melaporkan perawatan yang terfragmentasi (terbagi-bagi), diagnosis tertunda, dan persepsi pemahaman dokter yang buruk tentang kondisi mereka," kata Michael O'Reilly, dari Royal College of Surgeons of Irlandia.

Akibatnya, mereka takut risiko Covid-19 yang lebih tinggi akan semakin membahayakan akses tepat waktu ke perawatan kesehatan.

Baca Juga: Harga Masker hingga Hazmat Janggal, Dana Covid BPBD Sumbar Diadukan ke KPK

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI