Hits Health: Virus Corona Menginfeksi Sapi, Obat China Lianhua Qingwen

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 25 Mei 2021 | 10:23 WIB
Hits Health: Virus Corona Menginfeksi Sapi, Obat China Lianhua Qingwen
Ilustrasi sapi (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru oleh para ilmuwan di Jerman menemukan sapi mungkin bisa tertular virus corona Covid-19 dan bisa menjadi ancaman pandemi di masa mendatang. Para peneliti menginokulasi 6 sapi dengan virus corona Covid-19, dan seekor anak sapi dinyatakan positif virus corona setelah tes usap hidung atau swab.

Selain soal virus corona yang menginfeksi sapi, berita lain yang tak kalah menarik adalah mengenai penghentian produk obat herbal China, Lianhua Qingwen Capsules di Indonesia untuk penanganan Covid-19. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menilai ada sejumlah pemberitaan yang tidak tepat mengenai kabar tersebut.  Dalam keterangan terbarunya, BPOM mengatakan bahwa yang dihentikan ialah Lianhua Qingwen Capsules (LQC) Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM).

Simak berita selengkapnya di bawah ini!

1. Ilmuwan Jerman Temukan Virus Corona Bisa Menginfeksi Sapi

Baca Juga: November 2019, Tiga Peneliti Lab Wuhan Dirawat di Rumah Sakit, Covid-19?

Ilustrasi sapi (Unsplash)
Ilustrasi sapi (Unsplash)

Sebuah studi baru oleh para ilmuwan di Jerman menemukan sapi mungkin bisa tertular virus corona Covid-19 dan bisa menjadi ancaman pandemi di masa mendatang.

Di Federal Research Institute for Animal, juga dikenal sebagai Friedrich-Loeffler-Institut, para peneliti menginokulasi 6 sapi dengan virus corona Covid-19. Ada dua hewan, termasuk seekor anak sapi dinyatakan positif virus corona setelah tes usap hidung atau swab.

Baca selengkapnya

2. Tak Semua Dilarang, Ini Obat Herbal Lianhua Qingwen yang Disetop BPOM

Ilustrasi obat. (Elements Envanto)
Ilustrasi obat. (Elements Envanto)

Belum lama ini ramai diberitakan soal penghentian produk obat herbal China, Lianhua Qingwen Capsules di Indonesia untuk penanganan Covid-19. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menilai ada sejumlah pemberitaan yang tidak tepat mengenai kabar tersebut.

Baca Juga: Varian Corona Asal Inggris Diduga Jadi Penyebab Wabah di Batam Meledak

Dalam keterangan terbarunya, BPOM mengatakan bahwa yang dihentikan ialah Lianhua Qingwen Capsules (LQC) Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM).

Baca selengkapnya

3. Tak Perlu Minum Obat, Benarkah Cukup Makan Buah Bisa Atasi Hipertensi?

Ada buah-buahan yang bisa membuat perut Anda kenyang lebih lama. (Shutterstock)
Ada buah-buahan yang bisa membuat perut Anda kenyang lebih lama. (Shutterstock)

Makanan tinggi garam bisa jadi pemicu besar dari meningkatnya tekanan darah. Di masyarakat beredar berbagai jenis makanan yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, terutama bagi pengidap hipertensi. Sebut saja pisang, brokoli juga buah bit. 

Tapi benarkah buah-buahan itu bisa menurunkan hipertensi? Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP., mengatakan bahwa pemahaman itu tidak selalu salah namun bukan berarti hipertensi bisa sembuh dengan mengonsumsi sumber makanan tersebut. 

Baca selengkapnya

4. Kemenkes: 50 Persen Pasien Covid-19 Punya Komorbid Hipertensi

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Infeksi virus corona bukan satu-satunya masalah kesehatan yang dihadapi pasien Covid-19 dengan komorbid atau penyakit penyerta. Pasien yang sebelumnya telah memiliki penyakit terdahulu bisa berisiko alami kondisi lebih berat jika terinfeksi Covid-19 juga.

Kementerian Kesehatan mencatat bahwa komorbid paling banyak yang terdapat pada pasien Covid-19 adalah hipertensi. 

Baca selengkapnya

5. Rambut Ashanty Rontok Parah, Gara-gara Minum Obat Penyakit Autoimun?

Potret keluarga Ashanty dan Anang di Dubai. (Instagram/ashanty_ash)
Potret keluarga Ashanty dan Anang di Dubai. (Instagram/ashanty_ash)

Penyanyi Ashanty diketahui mengidap penyakit autoimun yang membuatnya harus rutin mengonsumsi obat untuk mengontrol penyakitnya.

Namun mirisnya, efek samping dari obat tersebut membuat Ashanty harus merasakan rambutnya rontok parah, dengan jumlah helaian rambut yang tidak sedikit selaiknya pasien kanker saat kemoterapi.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI