Obat Lianhua Qingwen Dilarang BPOM dan Berita Terpopuler Lainnya

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 24 Mei 2021 | 20:28 WIB
Obat Lianhua Qingwen Dilarang BPOM dan Berita Terpopuler Lainnya
Ilustrasi obat. (Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan keterangan terkait dengan pengehentian obat cina Linhua Qingwen donasi untuk pasien Covid-19. Namun, menurut BPOM banyak pemberitaan yang keliru.

Sementara itu, ternyata makan buah dan sayuran tidak cukup untuk bisa mengatasi hipertensi. Untuk itu tetap butuh minum obat secara rutin. Dua kabar tadi merupakan berita terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut berita terpopuler lainnya.

1. Tak Semua Dilarang, Ini Obat Cina Lianhua Qingwen yang Disetop BPOM

Ilustrasi obat. (Elements Envanto)
Ilustrasi obat. (Elements Envanto)

Belum lama ini ramai diberitakan soal penghentian produk herbal Lianhua Qingwen Capsules di Indonesia untuk penanganan Covid-19. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan menilai ada sejumlah pemberitaan yang tidak tepat mengenai kabar tersebut.

Baca Juga: Kemenkes: 50 Persen Pasien Covid-19 Punya Komorbid Hipertensi

Dalam keterangan terbarunya, BPOM mengatakan bahwa yang dihentikan ialah Lianhua Qingwen Capsules (LQC) Donasi (Tanpa Izin Edar Badan POM).

Baca selengkapnya

2. Tak Perlu Minum Obat, Benarkah Cukup Makan Buah Bisa Atasi Hipertensi?

Ada buah-buahan yang bisa membuat perut Anda kenyang lebih lama. (Shutterstock)
Ada buah-buahan yang bisa membuat perut Anda kenyang lebih lama. (Shutterstock)

Makanan tinggi garam bisa jadi pemicu besar dari meningkatnya tekanan darah. Di masyarakat beredar berbagai jenis makanan yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, terutama bagi pengidap hipertensi. Sebut saja pisang, brokoli juga buah bit. 

Tapi benarkah buah-buahan itu bisa menurunkan hipertensi? Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP., mengatakan bahwa pemahaman itu tidak selalu salah namun bukan berarti hipertensi bisa sembuh dengan mengonsumsi sumber makanan tersebut. 

Baca Juga: Pembelaan Dewi Perssik, Dituduh Langgar Prokes saat Nyanyi di Kudus

Baca selengkapnya

3. Peneliti Singapura Bikin Alat Tes Covid-19 yang Menggunakan Sampel Napas

Tes napas breathalyzer (YouTube/National University of Singapura)
Tes napas breathalyzer (YouTube/National University of Singapura)

Para peneliti telah menciptakan tes napas breathalyzer untuk mendeteksi Covid-19 dalam satu menit. Menurut peneliti, alat tes ini berpotensi menjadi 'game changer' atau pebgubah situasi.

Alat tes ini dikembangkan oleh tim peneliti dari National University of Singapura.

Baca selengkapnya

4. Kemenkes: 50 Persen Pasien Covid-19 Punya Komorbid Hipertensi

Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)

Infeksi virus corona bukan satu-satunya masalah kesehatan yang dihadapi pasien Covid-19 dengan komorbid atau penyakit penyerta. Pasien yang sebelumnya telah memiliki penyakit terdahulu bisa berisiko alami kondisi lebih berat jika terinfeksi Covid-19 juga.

Kementerian Kesehatan mencatat bahwa komorbid paling banyak yang terdapat pada pasien Covid-19 adalah hipertensi. 

Baca selengkapnya

5. Update Covid-19 Global: Rumah Sakit Jepang Kewalahan Atasi Lonjakan Pasien

Ilustrasi tenaga kesehatan di Jepang. (Shutterstock)
Ilustrasi tenaga kesehatan di Jepang. (Shutterstock)

Telah lebih dari satu tahun mewabah diseluruh dunia, update Covid-19 global per Senin (24/5) pukul 09.15 WIB menunjukkan angka 167,51 juta kasus. Dari jumlah tersebut lebih dari 3,47 juta jiwa telah meninggal dunia dan 148,58 juta orang berhasil sembuh dari infeksi virus corona SARS Cov-2.

Data pada worldometers tercatat bahwa 15,45 juta orang lagi yang positif Covid-19 sampai saat ini. Sebanyak 96.977 orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI