Bakteri Penyebab Keracunan Makanan Ini Bisa Menular Saat Aktivitas Seksual

Senin, 24 Mei 2021 | 20:23 WIB
Bakteri Penyebab Keracunan Makanan Ini Bisa Menular Saat Aktivitas Seksual
Ilustrasi keracunan makanan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru yang dilakukan pada laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (LSL) menemukan bakteri Campylobacter, penyebab umum keracunan makanan, diduga juga ditularkan saat aktivitas seksual. Artinya, bakteri ini juga menyebabkan infeksi menular seksual (IMS).

Campylobacter merupakan bakteri penyebab diare yang umumnya terdapat di usus unggas. Manusia dapat terinfeksi bakteri dari makan unggas mentah atau setengah matang, atau memakan sesuatu setelah menyentuh daging unggas mentah.

"Penularan ke manusia terjadi, utamanya, melalui pengolahan daging yang tidak aman atau mengonsumsi daging ayam mentah atau setengah matang, meminum susu mentah, atau kontak dengan hewan peliharaan," kata peneliti, yang dipimpin oleh ahli epidemiologi penyakit menular dari University of Oklahoma, Katrin Kuhn.

Selain cara penularan tersebut, lingkungan juga bisa menjadi jalur infeksi bakteri ini. Namun, kontak seksual belum dianggap sebagai jalur penularan yang mungkin, sampai sekarang ini.

Baca Juga: Kaki Pria Ini Dimakan Ulkus Buruli, Bakteri Pemakan Daging Manusia

Setelah menggali data kesehatan masyarakat di Denmark, peneliti menemukan LSL 14 kali lebih tinggi terinfeksi Campylobacter.

Ilustrasi pasangan (freepik.com/yanalya)
Ilustrasi pasangan laki-laki dan laki-laki (freepik.com/yanalya)

"Temuan kami menunjukkan kemungkinan kuat bahwa Campylobacter dapat ditularkan selama kontak seksual. Mengingat laporan sebelumnya tentang wabah dan tingginya insiden infeksi Campylobacter di antara LSL, ini tidak mengherankan," sambung peneliti, dilansir Science Alert.

Studi ini tidak memiliki data spesifik untuk menjelaskan jenis kontak seksual apa yang menyebabkan transmisi Campylobacter.

Tetapi peneliti berhipotesis bakteri menular melalui kontak anal-oral atau dubur-mulut (juga dikenal sebagai anilingus), atau aktivotas seksual lainnya di mana sejumlah kecil kotoran bisa berada di dekat mulut seseorang.

Namun, aktivitas seksual ini juga tidak hanya dilakukan oleh LSL saja. Peneliti mencatat bahwa temuan ini menjawab mengapa orang dewasa muda lebih cenderung menderita campylobacteriosis.

Baca Juga: Ilmuwan Klaim Bakteri dalam Usus Ini Dapat Lawan Infeksi Covid-19

"Hasil kami menawarkan penjelasan tambahan mengapa statistik pengawasan dari beberapa negara menunjukkan pria dewasa lebih sering terinfeksi Campylobacter daripada wanita dan mengapa kasus infeksi Campylobacter memuncak di antara orang dewasa muda," pungkas peneliti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI