Punya Alat Pengukur Tekanan Darah di Rumah? Begini Cara Pakainya

Senin, 24 Mei 2021 | 17:13 WIB
Punya Alat Pengukur Tekanan Darah di Rumah? Begini Cara Pakainya
Ilustrasi: tensimeter
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Alat pengukur tekanan darah atau tensimeter, tidak hanya tersedia di fasilitas layanan kesehatan tapi juga bisa dibeli untuk penggunaan rumah tangga sehari-hari.

Menurut Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia Dr. dr. Isman Firdaus mengatakan, masyarakat bisa melakukan pengukuran tensi darah dua tahun sekali jika memiliki tekanan darah normal yaitu di bawah 120 per 80.

"Tapi kalau di atas 140 harus diukur tiga kali dalam seminggu dengan waktu yang sama, intensitas yang sama, sebelum tidur. Kalau masih di atas 40 sebaiknya cek ke dokter apakah perlu obat atau tidak," kata dokter Isman dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (24/5/2021).

Untuk penggunaan rumah, Isman menyarankan agar masyarakat memilih menggunakan tensimeter digital. "Bukan di jari atau di pergelangan tangan," imbuhnya.

Baca Juga: Obesitas Bisa Picu Darah Tinggi, Yuk Jaga Pola Hidup Sehat

Saat pemeriksaan dilakukan, sebaiknya dalam kondisi fit dan rileks. Perasaan stres justru dapat meningkatkan tekanan darah. Begitu pula dengan aktivitas fisik maupun olahraga. 

"Sebaiknya dikerjakan menjelang tidur. Kalau habis aktivitas atau habis olahraga gitu, istirahat dulu 30 menit sebelum di tensi. Duduk tanpa bersandar dan kaki menapak ke tanah," ucapnya.

Tekanan darah disebut normal jika hasil pengukuran tidak lebih dari 120 per 80. Tetapi jika sudah melebih 140 per 90 dalam tiga kali pengukuran selama sepekan, dokter Isman menganjurkan agar melakukan konsultasi ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. 

Sebab hipertensi rata-rata tidak menimbulkan gejala apa pun meski tensi semakin meningkat ke arah hipertensi.

"Hipertensi harus diperiksa minimal tiga kali dalam seminggu dalam kondisi yang sama, waktu yang sama, dan tanpa dipengaruhi faktor yang menyebabkan peningkatan darah seperti cermat dan stres," jelas dokter Isman.

Baca Juga: Diagnosis Hipertensi Tak Bisa Hanya dengan Sekali Pengukuran Tekanan Darah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI