Tak Perlu Minum Obat, Benarkah Cukup Makan Buah Bisa Atasi Hipertensi?

Senin, 24 Mei 2021 | 16:55 WIB
Tak Perlu Minum Obat, Benarkah Cukup Makan Buah Bisa Atasi Hipertensi?
Ada buah-buahan yang bisa membuat perut Anda kenyang lebih lama. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makanan tinggi garam bisa jadi pemicu besar dari meningkatnya tekanan darah. Di masyarakat beredar berbagai jenis makanan yang dipercaya dapat menurunkan tekanan darah, terutama bagi pengidap hipertensi. Sebut saja pisang, brokoli juga buah bit. 

Tapi benarkah buah-buahan itu bisa menurunkan hipertensi? Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP., mengatakan bahwa pemahaman itu tidak selalu salah namun bukan berarti hipertensi bisa sembuh dengan mengonsumsi sumber makanan tersebut. 

"Sebenarnya prinsipnya buah dan sayur itu bagus. Jadi seperi pisang itu merelaksasi otot, buah bit ada kandungan nitrat. Tapi itu beda dengan obat yang sudah terukur. Jadi bukan untuk mengobati, tapi buah dan sayur adalah pola makan sehat yang bisa memberikan kebugaran," jelasnya dalam siaran langsung Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (24/5/2021).

Tekanan darah tinggi, hipertensi (Pixabay/McRonny)
Tekanan darah tinggi, hipertensi (Pixabay/McRonny)

Rutin mengonsumsi jenis makanan tersebut memang dapat menurunkan risiko 0eningkatan tekanan darah. Tetapi bagi orang yang sudah terdiagnosa hipertensi,  tekanan darah sudah di atas 160 lebih, dokter Isman mengatakan, tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi sayur dan buah sehat saja. 

Baca Juga: Bisa Tandai Potensi Hipertensi, Waspadai Anak Tidur Mengorok Saat Remaja

"Tapi perlu dengan obat-obatan," jelasnya.

Pada tahap awal, pasien hipertensi biasanya akan diberikan ibat untuk mengontrol darah tinggi untuk dikonsumsi selama 5 sampai 10 tahun. Akan tetapi konsumsi obat itu pula harus diimbangi dengan pola makan yang sehat. Jika tidak, maka risiko meningkatnya tekanan darah tetap bisa terjadi. 

"Kalau tekanan darah sudah optimal, olahraga juga oke, pola makan juga rendah garam, saat itu juga akan menyebabkan tekanan darah jadi stabil dan dalam waktu 2 sampai 3 tahun bisa dikurangi dosis obatnya jika tensi sudah stabil di bawah 120. Tapi tetap harus dites setiap sebulan sekali. Kalau sempat meningkat lagi, harus mulai lagi dari awal," ucapnya.

Lantaran aktivitas fisik dan olahraga bisa meningkatkan tekanan darah, dokter Isman menyarankan agar pasien hipertensi lakukan olahraga aerobik. Artinya kontinyu dilakukan dalam satu waktu dan tanpa berhenti. Sebelum berolahraga, pasien hipertensi juga dianjurkan untuk mengukur tekanan darah terlebih dahulu.

"Boleh olahraga untuk yang hipertensi justru itu penting. Syaratnya tekanan darah harus stabil dulu. Jadi sebelum olahraga tensi dulu, kalau di bawah 140 boleh. Paling bagus memang aerobik karena kontinyu tidak berhenti selama minimal 30 menit per hari. Contohnya jalan kaki, bersepeda," pungkasnya.

Baca Juga: Dokter Sebut Hipertensi Bisa Sebabkan Stroke

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI