Berisiko Meninggal, Ini Gejala Preeklampsia Pada Ibu Hamil

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 24 Mei 2021 | 15:50 WIB
Berisiko Meninggal, Ini Gejala Preeklampsia Pada Ibu Hamil
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi.  Data World Bank mencatat, Indonesia menduduki posisi ketiga AKI tertinggi tahun 2017 dengan 177 kematian per 100 ribu kelahiran.

Salah satu kondisi yang menyebabkan angka kematian ibu masih cukup tinggi ialah kondisi preeklampsia. Kondisi ini bisa mengakibatkan kejang mendadak saat masa kehamilan.

Menurut Staf Divisi Kedokteran Fetomaternal RSUD Dr. Soetomo FK Universitas Airlangga, Nareswari I. Cininta M., dr., SPOG, gejala preeklampsia terjadi pada liver dan ginjal.

“Kadang ada gejala lainnya, misalnya gangguan penglihatan, matanya kabur, ada yang nyeri perut, muntah-muntah, gangguan paru-paru, juga gangguan produksi kencing,” ungkapnya belum lama ini. 

Baca Juga: Kuat Hati Mengaku Hamil, Lucinta Luna Ngidam Menginap di Hotel Mewah

Ilustrasi. (Shutterstock)
Ilustrasi. (Shutterstock)

Untuk itu menurutnya penting mengenali gejala preeklampsia. Dari beberapa penelitian yang telah dirangkum, ia mengatakan perempuan bisa memiliki risiko praeklampsia sedang.

“Salah satunya terkait usia dan kehamilan pertama. Kalau sebelumnya pernah hamil jaraknya berapa jarak dengan indeks masa tubuhnya. Selain itu, perempuan berusia di atas 40 tahun risikonya juga dua kali lebih tinggi,” paparnya.

Selain itu, Nareswari mengatakan  perempuan juga memiliki risiko praeklampsia tinggi, salah satunya darah tinggi.

“Saat kehamilan trimester tiga atau setelah persalinan tensi darah bisa naik, dan itu bisa terjadi preeklampsia pada kehamilan berikutnya. Bahkan meningkat sampai dua kali lipat,” paparnya.

Diabetes melitus, menurutnya juga menjadi risiko preeklampsia. “Rata-rata diabetes melitus di dapat di tipe dua, bahkan risikonya meningkat empat kali lipat,” ungkapnya.

Baca Juga: 5 Penampilan Amanda Manopo Jadi Ibu Hamil, Aktingnya Totalitas Banget!

Ia menambkan perlu adanya pencegahan, salah satunya kenali faktor risiko bagi perempuan hamil dan pemeriksaan USG.

“Pencegahan pertama kenali faktor risikonya, juga pemeriksaan USG untuk menilai aliran darah dari ibu yang masuk ke plasenta janin,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI