Ilmuwan Jerman Temukan Virus Corona Bisa Menginfeksi Sapi

Senin, 24 Mei 2021 | 15:30 WIB
Ilmuwan Jerman Temukan Virus Corona Bisa Menginfeksi Sapi
Ilustrasi sapi (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru oleh para ilmuwan di Jerman menemukan sapi mungkin bisa tertular virus corona Covid-19 dan bisa menjadi ancaman pandemi di masa mendatang.

Di Federal Research Institute for Animal, juga dikenal sebagai Friedrich-Loeffler-Institut, para peneliti menginokulasi 6 sapi dengan virus corona Covid-19. Ada dua hewan, termasuk seekor anak sapi dinyatakan positif virus corona setelah tes usap hidung atau swab.

Guna memastikan virus corona yang dibawa manusia telah menginfeksi dan berkembang biak di tubuh sapi, Profesor Martin Beer dan rekannya memeriksa sampel darah sapi dan mendeteksi adanya antibodi khusus virus corona Covid-19.

Hasil pemeriksaan sampel darah itu menemukan bahwa virus corona Covid-19 bisa menginfeksi sapi. Karena itu, para ilmuwan pun memastikan bahwa sapi bisa menginfeksi virus corona.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Vaksin Moderna Ampuh Lawan Varian Baru Virus Corona India

"Studi eksperimental pertama di dunia pada sapi ini menunjukkan kerentanan yang rendah terhadap virus corona Covid-19 pada sapi ini tidak bisa dikesampingkan, karena patogen virus ini bisa beradaptasi melalui mutasi," kata Profesor Martin Beer dikutip dari Asia One.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona Covid-19 (Unsplash/CDC)

Virus corona Covid-19 adalah penyakit manusia, tetapi beberapa hewan bisa tertular virus corona tersebut. Penelitian sebelumnya telah mengonfirmasi infeksi virus corona Covid-19 pada musang, hamster, anjing, kucing, cerpelai dan kucing, tetapi tidak pada tikus, ayam, bebek dan babi.

Sebagian besar hewan yang rentan terinfeksi virus corona Covid-19 berukuran kecil dan tidak dipelihara dalam jumlah besar sebagai sumber utama daging di seluruh dunia.

Di wilayah dengan jumlah sapi yang tinggi dan jumlah kasus virus corona yang tinggi pada manusia, seperti Amerika Selatan, kontak dekat antara ternal dan pemilik atau pengasuh hewan yang terinfeksi bisa menyebabkan infeksi antropo-zoonosis pada sapi.

"Karena itu, sapi bisa dimasukkan dalam investigasi wabah jika ada indikasi kontak langsung ke virus corona Covid-19 oleh peternak atau staf yang terinfeksi," jelasnya.

Baca Juga: Asal Usul Jalan Kisamaun, Kini Jadi Pusat Kuliner Legendaris Tangerang

Meski begitu, ilmuwan Jerman mengatakan penemuan mereka tidak memberikan bukti apapun bahwa sapi atau daging sapi bisa relevan sebagai sumber penularan virus corona Covid-19 bagi manusia.

Tes usap oral dan rektal menunjukkan semuanya negatif. Jumlah antibodi juga relatif rendah dan tidak ada gejala yang menunjukkan bahwa replikasi virus pada sapi dibatasi.

"Karena itu, tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan dari konsumsi daging sapi," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI