Ratusan Orang Terinfeksi Covid-19 di Gunung Everest Nepal

Minggu, 23 Mei 2021 | 14:10 WIB
Ratusan Orang Terinfeksi Covid-19 di Gunung Everest Nepal
Bendera Nepal. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus Covid-19 di Gunung Everest terus bertambah. Seorang pemandu pendakian mengataka wabah virus corona baru di Gunung Everest telah menginfeksi setidaknya 100 pendaki dan staf pendukung.

Lukas Furtenbach dari Austria, yang pekan lalu menjadi satu-satunya penjual pakaian, menghentikan aktivitas jual beli di tokoknya karena merasa khawati dengan paparan virus.

Ia mengatakan, salah satu pemandu asing dan enam pemandu lokal di Sherpa Nepal telah dinyatakan positif Covid-19.

"Kami memiliki minimal 100 orang positif Covid di base camp. Total jumlahnya semua mungkin sekitar 150 atau 200,” kata Furtenbach kepada The Associated.

Dia menambahkan, ada banyak kasus di base camp Everest karena terlihat jelas orang-orang sakit dan alami batuk di tenda mereka.

Sebanyak 408 pendaki asing diberikan izin untuk mendaki Everest musim ini, dibantu oleh beberapa ratus pemandu Sherpa dan staf pendukung yang telah ditempatkan di base camp sejak April.

Pengurus pendakian gunung Nepal membantah ada kasus aktif Covid-19 musim ini di antara pendaki dan staf pendukung di semua base camp pegunungan Himalaya. Sebab pendakian gunung sempat ditutup tahun lalu karena pandemi.

Tim pendaki lain belum mengumumkan infeksi Covid-19 di antara anggota atau staf mereka. Beberapa pendaki telah melaporkan hasil tes positif setelah mereka turun dari base camp Everest.

Furtenbach mengatakan sebagian besar tim di gunung itu tidak membawa alat penguji virus corona. Sebelum timnya mundur, mereka telah membantu melakukan tes dan telah mengonfirmasi dua kasus.

Baca Juga: Razia Protokol Kesehatan di Pekanbaru, 3 Warga Reaktif Covid-19

Sebagian besar tim masih berada di base camp, berharap cuaca cerah pada minggu depan sehingga mereka dapat melakukan pendakiam terakhir ke puncak sebelum musim pendakian ditutup pada akhir bulan, kata Furtenbach.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI