Satgas: Turunnya Kasus Covid-19 Indonesia Bukan karena Testing yang Rendah

Minggu, 23 Mei 2021 | 07:28 WIB
Satgas: Turunnya Kasus Covid-19 Indonesia Bukan karena Testing yang Rendah
Ilustrasi Tes Covid-19. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito membantah tudingan kasus Covid-19 Indonesia belum menunjukkan kondisi sebenarnya di masyarakat.

Hal ini terbukti dari jumlah testing Indonesia, yang sudah 9 minggu berturut-turut melampaui target testing dari Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, yakni 1 berbanding 1000 populasi per minggu.

Sehingga jika data selama 13 minggu terakhir menunjukkan penurunan kasus, maka itu kondisi adalah sebenarnya yang ada di masyarakat.

"Maka penurunan kasus yang terjadi selama 13 minggu ini bukan karena jumlah testing yang rendah. Kenyataannya, testing konsisten di atas standar WHO selama 9 minggu berturut-turut," ujar Wiku dalam keterangan persnya, Kamis 20 Mei 2021.

Baca Juga: Temukan 15 Varian Covid-19 India dari Penularan Lokal, Thailand Waspada

Sedangkan lonjakan kasus dampak dari libur panjang lebaran 2021, baru akan terlihat 2 hingga 3 minggu setelah liburan usai. Sehingga periode lonjakan kasus terakhir terlihat di minggu kedua Februari, akibat libur panjang natal dan tahun baru di awal 2021.

Namun pada minggu-minggu selanjutnya, tren penambahan kasus aktif terus menurun tajam hingga hari ini.

Data per 16 Mei 2021, penambahan kasus mingguan, sebesar 26.067 kasus atau turun lebih dari 70 persen dibandingkan saat puncak kasus pada Februari lalu.

Meski begitu Wiku mengakui jika kapasitas testing sempat kurang dari target WHO, yakni hanya 75,37 persen, pada minggu kedua Mei 2021.

"Hal ini dapat terjadi karena periode libur lebaran pada minggu lalu yang mempengaruhi operasional laboratorium. Sehingga menyebabkan jumlah orang yang diperiksa menurun," jelas Wiku.

Baca Juga: Update 21 Mei: Positif Covid-19 RI Tambah 5.746, Kasus Aktif Naik 990

Selanjutnya, kata dia, pemerintah pusat maupun daerah harus mampu menjaga maupun meningkatkan kapasitas testing dan pemeriksaan di laboratorium, agar konsisten melampaui standar testing WHO.

Sehingga gambaran kasus di lapangan bisa terpotret jelas, termasuk usai libur panjang lebaran 2021 yang baru saja berlalu.

"Pastikan seluruh daerah memiliki fasilitas dan sumberdaya yang cukup untuk melakukan testing. Dan segera selesaikan apabila terdapat kendala
atau membutuhkan bantuan," pungkas Wiku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI