Eksperimen: Ini Jadinya Jika Terlalu Banyak Makan Ayam Goreng Cepat Saji

Sabtu, 22 Mei 2021 | 17:55 WIB
Eksperimen: Ini Jadinya Jika Terlalu Banyak Makan Ayam Goreng Cepat Saji
Ilustrasi Ayam Goreng Cepat Saji. (Unsplash/Brian Chan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selain kehadiran ayam goreng cepat saji pertama asal Amerika, KFC, pada tahun 1977, kian kemari semakin banyak produsen ayam goreng cepat saji yang kian meramaikan dunia kuliner. Mulai dari ayam goreng Korea Selatan yang khas, hingga ayam goreng lokal. Hasilnya semakin sulit saja bagi kita untuk lepas dari menu makanan satu ini.

Tapi penasaran, nggak sih, apa jadinya ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi ayam goreng cepat saji?

Sebuah eksperimen unik dilakukan penulis sekaligus pembawa acara situs makanan Eatbook, Chiara Ang, selama 2 minggu berturut-turut, mengutip Channel News Asia, Sabtu (22/5/2021).

Pada awalnya perempuan yang akrab disapa Chia ini mengaku merasa kecanduan dengan ayam goreng, tapi hasratnya justru memudar di minggu kedua eksperimen. Menurut Chia, minyak membuatnya lelah.

Baca Juga: Publik Ikut Geregetan, Pria Ini Buat Kekasihnya Menangis Gegara Kulit Ayam

Setelahnya, kondisi Chia diperiksa oleh Philip Koh, dokter dari Healthway Medical, dan ditemukan kadar kolesterol gadis itu meningkat 5 hingga 6 persen di akhir minggu kedua.

Diketahui kolesterol jahat bisa menyumbat arteri dan meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke. Maka, jika Chia melanjutkan pola makan ayam goreng cepat saji berbulan-bulan, ia berisiko mengalami serangan jantung dini.

Menurut Koh, mengonsumsi ayam goreng setiap hari harus dibarengi dengan konsumsi buah, sayur, dan rutin berolahraga. Alasan Koh menyetujui eksperimen Chia, karena ia punya risiko rendah sakit jantung.

Kandungan dalam ayam goreng cepat saji
Eksperimen dilanjutkan dengan bantuan laboratorium Talking Point yang menguji ayam goreng Amerika, Korea, dan Taiwan terkait kandungan monosodium glutamat (MSG), natrium (garam), dan lemak (minyak).

Ditemukan ayam Amerika lebih rendah dalam ketiga komponen tersebut. Sedangkan ayam Taiwan berada di urutan teratas dengan kandungan MSG dan natrium terbanyak.

Baca Juga: Raja Ayam Goreng Renyah Filipina Ingin Bangun Kerajaan Bisnis Global

Saat ayam goreng disandingkan dengan kentang goreng, kentang tumbuk, dan saus tomat, maka ayam goreng bisa dengan mudah melebihi asupan garam harian yang direkomendasikan. Padahal disarankan tidak mengonsumsi garam lebih dari 2.000 miligram per hari.

Sedangkan tubuh yang mengonsumsi banyak garam atau natrium akan menyebabkan tekanan darah tinggi melonjak, sakit jantung, dan stroke.

Bagaimana, masih kecanduan makan ayam goreng cepat saji?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI