Suara.com - Fakta menarik diungkap Tubagus Arie Rukmantara Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia wilayah Jawa, tentang sejarah menghilangkan penyakit polio melalui program vaksinasi.
Polio adalah penyakit akibat infeksi virus polio, yang ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi atau kontak dengan orang yang terinfeksi.
"Tahun lalu, dunia itu mengumumkan bahwa polio sudah diusir di seluruh dunia," ujar Arie memulai ceritanya dalam diskusi virtual, Jumat (21/5/2021).
Menurut Arie perjuangan memusnahkan penyakit yang bisa membuat penderitanya mengalami kelumpuhan ini tidaklah mudah.
Baca Juga: Hand Sanitizer Dikira Vaksin Polio, Belasan Anak Keracunan saat Imunisasi
Vaksin polio yang aman dan efektif itemukan oleh peneliti dan virolog Amerika, dr. Jonas Salk pada 1954, sebelum akhirnya vaksin polio baru bermunculan.
Uniknya tahun lalu, titik terakhir penyakit polio berada di Afrika dan Indonesia punya andil besar di momen penghabisan virus polio.
Dimana vaksin polio yang digunakan di Afrika (titik terakhir keberadaan virus polio), adalah vaksin buatan peneliti tanah air, yang diproduksi di Bandung, Jawa Barat, oleh perusahaan farmasi milik negara, Bio Farma.
"Jadi kita ikut menghilangkan polio dan belajar dari Indonesia," tutur Arie yang juga Tim Inti Komunikasi Publik Komite Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).
Ke depannya setelah pandemi usai, Arie memprediksi Covid-19 akan tetap jadi penyakit berkelanjutan, dan program vaksinasi Covid-19 akan terus berlangsung sampai virusnya benar-benar musnah di dunia, selaiknya virus polio.
Baca Juga: Dikira Vaksin Polio, 12 Anak Diberi Tetesan Hand Sanitizer Saat Imunisasi
"Peran vaksinasi sangatlah besar, tanpa vaksin seperti vaksin polio, mungkin dunia tidak punya banyak atlet yang bisa bergerak bebas karena menderita kelumpuhan," pungkas Arie.