Suara.com - Badan Pengawasa Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat menghentikan penggunaan suntikan dan jarum suntik buatan Guangdong Haiou Medical Apparatus Co (HAIOU) asal China, untuk digunakan dalam pemberian vaksin Covid-19.
Hal ini dilakukan usai ditemukannya sejumlah kasus jarum suntik yang copot dan tersangkut di lengan peserta vaksinasi Covid-19.
Dilansir ANTARA, FDA merekomendasikan agar tidak menggunakan dua kombinasi suntikan dan jarum suntik HAIOU - suntikan dengan volume 1 mL menggunakan jarum 25G dan suntikan dengan volume 1 mL menggunakan jarum 23G - hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Seorang sumber mengatakan suntikan ini digunakan untuk vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Korea Selatan Uji Coba Vaksin Covid-19 Campuran
Ada kekhawatiran, penghentian penggunaan jarum suntik dan suntikan HAIOU berdampak pada penundaan vaksinasi. Namun, anggapan ini ditepis oleh FDA.
Sementara itu Direktur senior informasi obat di University of Utah Health, Erin Fox, mengatakan sebelumnya telah menerima suntikan dengan vaksin Pfizer/BioNTech sebagai bagian dari perlengkapan pasokan tambahan yang dikirim oleh McKesson Corp.
Menurutnya, mereka menggunakan suntikan itu pada Maret, namun tidak memiliki perangkat itu untuk sementara waktu dan saat ini tidak menggunakannya.
FDA mengeluarkan peringatan impor pada 30 April agar penampakan suntikan dan jarum suntik ini tidak masuk ke AS.
Baca Juga: Rumah Sakit Rusak, Tes dan Vaksinasi Covid-19 di Gaza Terhenti