Dikira Migrain, Perempuan 21 Tahun Tak Menyangka Kena Stroke Iskemik

Jum'at, 21 Mei 2021 | 11:43 WIB
Dikira Migrain, Perempuan 21 Tahun Tak Menyangka Kena Stroke Iskemik
Ilustrasi sakit kepala ternyata stroke. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Stroke biasanya menyerang kelompok lansia. Namun kisah tidak biasa diungkap oleh perempuan yang mengalami stroke iskemik di usia 21 tahun.

Yaiza Gracia yang tidak menyangka di usia terbilang belia mengalami serangan stroke yang awalnya disangka sebagai migrain atau sakit kepala sebelah.

Kejadian terjadi pada 25 Oktober 2018 lalu, perempuan asal Spanyol itu sedang berkuliah di luar negeri di Bremen, Jerman untuk mempelajari Jurnalisme dan Komunikasi Audiovisual.

Stroke adalah kondisi terjadinya penyumbatan darah ke otak sehingga jumlah oksigen berkurang, dan menjadi penyakit penyebab kematian tertinggi di dunia.

Baca Juga: Segera ke RS, Ini 7 Gejala Awal Serangan Stroke

Di hari tersebut Gracia sedang mengikuti seminar, istirahat makan siang dan kembali ke ruang seminar. Namun yang terjadi ia mengalami sakit kepala parah, keringat dingin, pusing, penglihatan berbayang, muntah bahkan sulit berjalan.

Akhirnya Gracia pulang dan beristirahat, beberapa gejala hilang namun sakit kepalanya masih mendera, meskipun tidak separah saat Jumat, 25 Oktober saat seminar lalu.

Hingga pada Minggu, sakit kepalanya tidak kunjung reda dan ia merasa ada yang tidak beres. Hasilnya ia putuskan untuk pergi ke rumah sakit, yang menyatakan ia mengalami migrain, tapi ia merasa sakit kepalanya sangatlah parah.

Hasilnya ia diberi obat, dan diminta kembali datang jika sakit kepala tak kunjung reda. Seiring waktu gejala Gracia semakin parah, bahkan ia tidak berhenti muntah.

Parahnya, ia merasa sebagian tubuhnya mati rasa, Gracia mulai merasakan lubang hidung kirinya kesemutan selama beberapa menit, lalu mati rasa menyebar ke seluruh bagian kiri tubuhnya.

Baca Juga: Terserang Stroke, Berikut Perjalanan Karier dan Profil Elyn Munchen

"Saya tidak bisa merasakan sisi kiri tubuh saya, saya juga tidak bisa menggerakkannya. Teman sekamar saya membawa saya ke rumah sakit yang sebelumnya saya kunjungi, tapi saat itu mati rasanya tidak lagi terjadi," ungkap Gracia mengutip Insider, Jumat (21/5/2021).

Setelah ditangani dan sempat diberi obat yang tidak terasa efeknya, ia lantas diminta pergi kerumah sakit lain dengan spesialis neurologi.

Tiba di rumah sakit lain, ia diminta menjalani pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI), dan akhirnya terungkaplah yang dialami Gracia sama sekali tidak berhubungan dengan migrain.

Sebaliknya, perempuan muda itu memiliki tiga gumpalan darah besar yang menekan otaknya, dengan kata lain ia dinyatakan mengalami stroke iskemik.

Stroke iskemik adalah stroke yang terjadi saat gumpalan darah menyumbat arteri atau pembuluh darah dari jantung ke otak, yang menyebabkan suplai darah yang membawa oksigen ke otak tidak mencukupi.

"Kami tidak tahu bagaimana ini menyerang Anda, tapi kami akan melakukan segala cara membuat Anda kembali sehat," ujar seorang dokter saat itu kepada Gracia.

Mirisnya di rumah sakit tidak banyak yang menggunakan bahasa Inggris, sedangkan ia belum bisa bahasa Jerman. Apalagi orangtuanya masih di Spanyol dan ia tidak punya banyak teman satu negara yang bisa membantunya.

Kondisinya di rumah sakit sempat sulit membaik, namun ia kerap merasakan serangan mati rasa di tubuhnya, termasuk gejala kejang atau epilepsi.

Selama berminggu-minggu menjalani pengobatan, dan mulai bisa kembali berjalan ia ke luar rumah sakit untuk mendapatkan udara segar.

Setelah berbulan-bulan, otot tubuh Gracia mulai kembali normal dan sakit kepalanya mulai mereda. Selama berbulan-bulan ia minum 9 pil sehari, yaitu obat antikoagulan, pereda nyeri, dan obat epilepsi.

Kini tubuhnya mulai pulih, dan Gracia masih harus rutin melakukan pemeriksaan untuk memastikan semua baik-baik saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI