Suara.com - Mengembalikan rutinitas olahraga usai puasa Ramadhan dan Lebaran tidak boleh dilakukan sembarangan.
Cut Memey, aktris yang kini juga aktif sebagai instruktur kebugaran mengatakan, berolahraga usai lebaran bisa dilakukan untuk mencapai target berat badan ideal.
Namun Cut Memey menegaskan jangan biarkan tubuh kaget. Jadi sebelum olahraga intensitas tinggi, mulailah dengan olahraga intensitas rendah lebih dulu.
"Karena sebagian dari kita tidak berolahraga sama sekali selama bulan puasa. ketahanan fisik kita sudah pasti menurun, tapi bukan berarti tidak bisa ditingkatkan. Kuncinya adalah memulai dengan perlahan tetapi selalu konsisten,” jelas Cut Memey melalui siaran pers STRONG Nation, Kamis (20/5/2021).
Baca Juga: Olahraga Kembali Rutin Usai Ramadhan, Ini yang Harus Diperhatikan
Setelah olahraga intensitas rendah seperti jogging, jalan cepat, atau bersepeda santai dilakukan dengan konsisten dan rutin, maka kata Cut Memey tidak ada ancaman kesehatan seperti serangan jantung atau cidera yang harus ditakutkan.
Selanjutnya, maka biasa dimulai dengan high intensity interval training (HIIT) atau latihan intensitas tinggi seperti push up, squad, olahraga angkat beban, hingga lari marathon.
"Ketika tubuh kita mulai terbiasa, intensitas bisa ditingkatkan, dan setelah daya tahan tubuh kembali kita bisa meningkatkan kapasitas kita dengan gerakan yang maksimal," pungkas Cut Memey.
Mengutip Hello Sehat, ada beragam manfaat baik yang bisa didapatkan dengan latihan intensitas tinggi, di antaranya sebagai berikut:
1. Membakar kalori lebih cepat
Baca Juga: Dikenal Sebagai Pemersatu Bangsa, Maria Vania Ngaku Pernah Dipelet saat SMA
Sebuah penelitian pada tahun 2015 membandingkan olahraga HIIT dengan latihan angkat beban, lari, dan bersepeda selama 30 menit. Hasilnya, HIIT mampu membakar 25 hingga 30 persen kalori lebih banyak daripada olahraga jenis lainnya.
Pada penelitian ini, HIIT dilakukan selama 20 detik secara maksimal, diikuti dengan 40 detik istirahat, kemudian diulang kembali selama 20 detik berolahraga.
Total waktu yang dihabiskan untuk olahraga HIIT hanyalah sepertiga dari waktu yang diperlukan untuk berlari dan bersepeda.
2. Membantu turunkan berat badan
Penelitian dari University of New South Wales menunjukkan bahwa olahraga HIIT sebanyak 3 kali seminggu selama 20 menit per sesi dapat membantu menurunkan berat badan sebanyak 2 kilogram.
Penurunan ini terlihat setelah 12 minggu, bahkan meski tak disertai perubahan pola makan.
Apabila tujuan utama berolahraga adalah mendapatkan berat badan yang ideal dalam waktu yang relatif singkat, olahraga ini sangat cocok.
3. Meningkatkan metabolisme tubuh
Peningkatan metabolisme ini lebih efektif daripada jogging atau latihan beban.
Umumnya, intensitas olahraga HIIT yang cukup tinggi membuat metabolisme tubuh Anda akan tetap bekerja secara maksimal, meskipun Anda sudah beristirahat.
4. Baik untuk jantung dan tekanan darah
Penderita obesitas umumnya sangat rentan mengalami masalah pada jantung dan tekanan darah tinggi.
Maka dari itu, para ahli menyarankan penderita obesitas untuk melakukan olahraga HIIT sebanyak 4 kali seminggu dengan durasi 20 hingga 30 menit.