Hits Health: Pertanda Covid-19 Memburuk, Penyebab Kanker Usus Besar

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 21 Mei 2021 | 08:02 WIB
Hits Health: Pertanda Covid-19 Memburuk, Penyebab Kanker Usus Besar
Ilustrasi virus corona, hidung, mimisan (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebagian besar infeksi virus corona Covid-19 atau sekitar 80 persen cenderung bergejala ringan dan bisa pulih dengan perawatan standar. Tapi pada kasus lainnya, Covid-19 juga bisa menyebabkan gejala parah dan bisa memengaruhi fungsi vital tubuh. Apa saja tanda bahwa infeksi ini semakin parah?

Selain Covid-19, penyakit lain yang juga patut mendapat perhatian adalah kanker usus besar. Sebuah studi yang diterbitkan Oxford University Press menunjukkan beberapa faktor non-genetik yang membuat kasus kanker usus besar semakin meningkat. Apa saja?

Temukan jawabannya di artikel lengkap, yang bisa Anda baca melalui tautan di bawah ini!

1. Jangan Abaikan, 3 Gejala Ini Pertanda Virus Corona Covid-19 Kian Memburuk!

Baca Juga: Potensi Lonjakan Kasus, Pemprov DKI Pantau Covid-19 Sepekan ke Depan

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)

Sebagian besar infeksi virus corona Covid-19 atau sekitar 80 persen cenderung bergejala ringan dan bisa pulih dengan perawatan standart. Tapi pada kasus lainnya, virus corona Covid-19 juga bisa menyebabkan gejala parah dan bisa memengaruhi fungsi vital tubuh.

Kebanyakan orang mengalami gejala awal virus corona Covid-19 yang sama. Tapi, tingkat keparahannya kemungkinan besar baru terlihat pada hari ke-5, Khususnya bagi mereka yang memiliki risiko sama.

Baca selengkapnya

2. Penyebab Meningkatnya Kanker Usus Besar: Tingginya Konsumsi Daging Merah

Ilustrasi usus, organ dalam tubuh (Pixabay/Elionas2)
Ilustrasi usus, organ dalam tubuh (Pixabay/Elionas2)

Sebuah studi yang diterbitkan Oxford University Press menunjukkan beberapa faktor non-genetik, seperti asupan daging merah yang lebih banyak, konsumsi alkohol yang lebih berat, dan pencapaian pendidikan yang lebih rendah, dapat meningkatkan kanker kolorektal pada orang di bawah usia 50 tahun.

Baca Juga: Selama Masa Larangan Mudik, Penumpang di Bandara Sepinggan Anjlok 70 Persen

Peneliti mengamati peningkatan kejadian kanker kolorektal atau kanker usus besar, terutama pada orang yang lahir sejak 1960-an, sebanyak dua kali lipat dari 1992 hingga 2013 (dari 8,6 menjadi 13,1 per 100.000).

Baca selengkapnya

3. Penderita Hipertensi Minum Obat Seumur Hidup Bikin Rusak Ginjal, Benarkah?

Tekanan darah tinggi, hipertensi (Pixabay/McRonny)
Tekanan darah tinggi, hipertensi (Pixabay/McRonny)

Orang dengan penyakit hipertensi kemungkinan harus mengonsumsi obat seumur hidup untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Namun, tak sedikit orang merasa khawatir akan terkena sakit ginjal jika terus minum obat dalam jangka panjang.

Ahli Nefrologi Anak Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A., menegaskan, pola pikir seperti itu keliru. Ia menyampaikan bahwa kerusakan organ disebabkan karena komplikasi penyakit hipertensi yang telah akut.

Baca selengkapnya

4. China Jadi Negara dengan Tingkat Vaksinasi Covid-19 Tercepat di Dunia

Vaksin Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung / [Foto: Sekretariat Presiden]
Vaksin Covid-19 buatan Sinovac disimpan di Kantor Pusat Bio Farma di Kota Bandung / [Foto: Sekretariat Presiden]

Vaksinasi Covid-19 di China jadi yang tercepat di dunia saat ini. Lebih dari 400 juta dosis vaksin Covid-19 telah diberikan di China, menurut Komisi Kesehatan Nasional.

Jumlah tersebut bahkan lebih banyak daripada gabungan vaksinasi Covid-19 di Amerika Serikat, Inggris, dan Jerman.

Baca selengkapnya

5. Untuk Kesehatan Mental yang Lebih Baik, Ini Hari Terbaik untuk Ambil Cuti

Ilustrasi cuti (pexels.com/@olly)
Ilustrasi cuti (pexels.com/@olly)

Bekerja dari rumah ataupun di kantor bisa sama-sama melelahkan. Dan mengambil cuti adalah salah satu cara kecil untuk membuat perbedaan positif pada suasana hati dan kesehatan mental Anda.

Melansir laman Huffpost, Lisa Orbé-Austin, seorang psikolog berlisensi yang fokus membantu para profesional mengelola karir mereka, mengatakan bahwa cuti dapat memberi sedikit kelonggaran yang akan meningkatkan kemampuan untuk mengatur emosi.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI