Jantung Anak Berdetak Kencang Saat Tidur, Benarkah Tanda Hipertensi Anak?

Kamis, 20 Mei 2021 | 20:23 WIB
Jantung Anak Berdetak Kencang Saat Tidur, Benarkah Tanda Hipertensi Anak?
Anak tidur (Gambar oleh fujikama dari Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Napas anak jadi lebih cepat dan jantung berdetak kencang saat tidur bisa membuat orangtua panik. Benarkah ini salah satu tanda hipertensi anak?

Menurut ahli nefrologi anak Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A., mengatakan bahwa napas anak jadi lebih cepat saat tidur adalah hal yang normal.

"Laju denyut jantung juga mekanisme pernapasan pada anak yang normal memang lebih tinggi daripada orang dewasa," kata dokter Eka dalam siaran langsung bersama IDAI, Kamis (20/5/2021).

Selama anak tidak mengeluhkan ada nyeri ada, dokter Eka mengatakan bahwa napas dan denyut jantung cepat tidak menunjukan suatu penyakit apa pun.

Baca Juga: Catat, Batas Tekanan Darah Pada Anak Tidak Sama dengan Orang Dewasa

"Kalau ada nyeri dada itu baru membutuhkan pemeriksaan yang lebih detail ke dokter. Tapi kalau frekuensi pernapasan maupun nadi cepat itu memang normal pada anak dan akan semakin meningkat ketika anak demam. Jadi tidak berhubungan dengan hipertensi," jelasnya.

Dokter Eka mengingatkan bahwa anak-anak memang berisiko juga sakit hipertensi. Akan tetapi, pada anak di bawah usia 13 tahun, umunya mengalami hipertensi sekunder. Yakni, tekanan darah tinggi diakibatkan ada gangguan fungsi organ lain, seperti kelainan jantung bawaan, gagal ginjal, infeksi saluran kemih, juga hidrosefalus.

Sementara remaja di atas 13 tahun, kemungkinan mengalami hipertensi primer yang disebabkan pola hidup tidak sehat, obesitas, konsumsi makanan tinggi garam, juga kurang aktivitas fisik.

"Kita melihat angka hipertensi baik pada anak maupun dewasa meningkat pada era modern ini. Hidup yang kurang aktivitas fisik itu membuat orang mudah jadi obesitas. Dan obesitas itu yang jadi faktor risiko hipertensi. Kemudian juga makanan tinggi garam dan lemak, kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol," pungkasnya.

Baca Juga: Anak Penderita Hipertensi Harus Minum Obat Seumur Hidup?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI