Suara.com - Ada berbagai penyebab dari keguguran, salah satunya adalah hamil kosong atau blighted ovum. Dalam dunia medis, blighted ovum juga dikenal sebagai kehamilan anembrionik.
Dilansir dari Healthline, blighted ovum terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi dan tertanam di dalam rahim tidak menjadi embrio. Plasenta dan kantung embrio terbentuk namun tetap kosong, di mana tidak ada bayi yang sedang tumbuh.
Blighted ovum dikenal sebagai salah satu penyebab terjadinya keguguran pada trimester pertama kehamilan, bahkan kondisi ini terkadang berakhir sebelum Anda menyadari bahwa Anda sedang hamil.
Penyebab Hamil Kosong
Baca Juga: 5 Mitos Paling Populer Seputar Keguguran, Nggak Perlu Percaya!
Penyebab pasti dari hamil kosong ini tidak diketahui. Namun diduga disebabkan karena masalah dengan kromosom, yaitu struktur yang membawa gen. Hal ini mungkin dari sperma atau sel telur berkualitas buruk atau pembelahan sel yang tidak normal. Sehingga, tubuh menghentikan kehamilan karena mengenali kelainan ini.
Penting untuk digarisbawahi kalau terjadinya blighted ovum ini tidak ada kaitannya dengan apa yang dilakukan atau tidak dilakukan, baik sebelum maupun selama kehamilan. Maka dari itu, hampir pasti seorang wanita tidak dapat mencegahnya.
Tanda Hamil Kosong
Dikutip dari WebMD, Anda mungkin pernah mengalami tanda-tanda kehamilan. Misalnya, menjalani tes kehamilan dengan hasil positif atau menstruasi yang terlewat . Kemudian Anda mungkin mengalami tanda-tanda keguguran, seperti:
- Kram perut
- Bercak atau perdarahan vagina
- Menstruasi yang lebih berat dari biasanya
Jika Anda mengalami salah satu dari tanda atau gejala ini, Anda mungkin mengalami keguguran. Namun tidak semua perdarahan pada trimester pertama berakhir dengan keguguran.
Baca Juga: Ayah Atta Halilintar Menangis Pilu Usai Aurel Hermansyah Keguguran
Jadi pastikan untuk segera menemui dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari tanda-tanda ini. Tes ultrasound biasanya diperlukan untuk mendiagnosis blighted ovum - untuk memastikan bahwa kantung kehamilan kosong.