Suara.com - Pasangan muda Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah tengah berduka. Hal ini disebabkan kerena pasangan suami istri tersebut baru saja kehilangan calon buah hati pertamanya.
Aurel diketahui baru saja mengalami keguguran, sayangnya komentar warganet sering kali tidak bisa disaring. Padahal keguguran tak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik tetapi juga mental.
Melansir dari Fatherly, perempuan yang mengalami keguguran sering kali merasakan kesedihan dan kehilangan intensitas yang sama dengan kehilangan besar lainnya. Tingkat kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD) secara klinis terjadi dalam beberapa minggu, bulan, atau tahun setelah keguguran.
Dengan begitu, peran orang terdekat seperti suami dan keluarga sangat penting untuk terus berada di sisi mereka. Oleh karea itu melansir dari Fatherly, berikut apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan pada perempuan yang baru mengalami keguguran, antara lain:
Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Arsy Nangis Ingin Segera Pulang dari Dubai
1. Yang Harus Dilakukan
- Meskipun Anda mungkin khawatir akan mengatakan hal yang salah dan membuat mereka semakin kesal, namun mendiamkan mereka dan tidak mengatakan apapun bisa lebih buruk. Itu bisa membuat perempuan merasa Anda tidak peduli atau menganggap kehilangan mereka tidak signifikan.
- Dengarkan dan biarkan mereka berduka. Banyak perempuan perlu membicarakan pengalaman mereka. Tanyakan keadaan mereka, sebab beberapa wanita merasa sangat terbantu saat membicarakan perasaan mereka.
- Dorong mereka untuk berbicara dengan perempuan lain yang pernah mengalami keguguran. Mengetahui bahwa mereka tidak sendiri dan bahwa orang lain memahami perasaan mereka dapat sangat membantu.
- Tawarkan dukungan praktis, seperti hadiah dan bunga yang menunjukkan bahwa Anda peduli dan mengakui kehilangannya.
- Jangan ditahan, sebab perempuan ingin keguguran dibicarakan secara lebih terbuka sehingga mereka tidak merasa sendirian.
2. Yang Tak Boleh Dilakukan
- Hindari komentar klise yang dapat menyakitkan dan meremehkan kehilangan mereka, seperti "Anda bisa hamil lagi suatu hari".
- Hindari menyalahkan dan menawarkan nasihat yang tidak diminta. Bersikaplah sensitif dan empati, jangan memberikan nasihat yang bisa membuat wanita merasa bahwa dia yang harus disalahkan.
- Mengenali bahwa kesedihan tidak memiliki batasan waktu. Tingkat kesedihan perempuan tidak bergantung pada berapa minggu mereka hamil. Tidak apa-apa bagi mereka untuk mengatasi kesedihan di waktu mereka sendiri.