Pentingnya Literasi Gizi pada Orang Tua agar Anak Terhindar dari Gizi Buruk

Rabu, 19 Mei 2021 | 17:50 WIB
Pentingnya Literasi Gizi pada Orang Tua agar Anak Terhindar dari Gizi Buruk
Gala Saputra berusia 9 tahun berada di ruang isolasi RS Bahteramas akibat menderita marasmus atau kekurangan gizi, Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (3/11/2020). [ANTARA FOTO/Jojon]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua harian YAICI, Arif Hidayat, mengatakan orang tua seharusnya dapat memberikan asupan gizi yang baik kepada anak-anaknya, terutama selama masa emas atau golden period seorang anak. Sebab, masa emas merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan bayi secara pesat.

Masa golden period meliputi seribu hari pertama kehidupan anak dari masa dalam kandungan hingga mencapai dua tahun.

Namun sayangnya, hingga kini literasi gizi orang tua masih terbatas. Banyak misinformasi terkait gizi bagi anak-anak.

"Kebanyakan selama ini literasi gizi banyak simpang siur, atau salah persepsi. Contoh yang paling nyata, selama hampir satu abad kita mendengar literasi gizi yang salah, seperti kental manis atau yang kita kenal dengan susu kental manis," kata Arif, dalam webinar Literasi Gizi dan Gernas Baku AUD, Wujudkan Jakarta Sehat, Cerdas, dan Bahagia, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga: Sasa Inti Gerakan Kampanye Akhiri Malnutrisi di Tanah Air

Menurutnya, masyarakat selama ini menganggap kental manis sebagai susu dengan kandungan nutrisi yang baik. Padahal, kental manis justru lebih banyak mengandung gula.

Arif Hidayat (Webinar)
Arif Hidayat (Webinar)

"Faktanya, (kental manis) tidak lebih adalah mengandung gula yang cukup tinggi atau istilah lain untuk menyebutnya, sirup beraroma susu," sambungnya.

Berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, ranking literasi gizi Indonesia berada dalam peringkat 62 dari 70 negara.

Akibat yang ditimbulkan dari rendahnya literasi gizi adalah pengetahuan masyarakat mengenai gizi anak berkurang sehingga menyebabkan anak-anak mereka kekurangan asupan gizi, dan anak menjadi tidak tumbuh secara optimal.

Pada akhirnya, rendahnya literasi gizi dalam masyarakat Indonesia akan menimbulkan epidemi gizi buruk dan stunting pada anak-anak.

Baca Juga: Untuk Pulihkan Kondisi Anak Malnutrisi, Ilmuwan Buat Suplemen Baru

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI