Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Serangan Jantung, Waspadai 5 Tandanya!

Rabu, 19 Mei 2021 | 17:00 WIB
Virus Corona Covid-19 Bisa Picu Serangan Jantung, Waspadai 5 Tandanya!
Ilustrasi Serangan Jantung/freepik/jcomp
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 memang termasuk penyakit infeksi saluran pernapasan. Tapi, virus ini bisa berdampak buruk pada sebagian besar tubuh orang, salah satunya jantung.

Pada gelombang kedua pandemi virus corona, banyak orang mengalami serangan jantung ketika terinfeksi Covid-19. Hal ini menyiratkan bahwa efek samping infeksi virus corona mungkin jauh dari yang diperkirakan sebelumnya.

Seiring dengan pengamatan para dokter, terjadi peningkatan tajam jumlah orang yang lebih muda dan sehat menderita penyakit jantung meskipun tidak memiliki risiko tersebut. Lalu, apa yang menyebabkan virus corona Covid-19 memicu serangan jantung?

Setelah sembuh dari virus corona Covid-19, beberapa pasien bisa terus mengalami gejala sesak napas, nyeri dada, kelemahan, dan denyut nadi berdebar dalam beberapa minggu.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Keguguran, Benarkah Kehamilan Pertama Rentan Keguguran?

Studi oleh JAMA juga menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen pasien menderita satu atau lebih gejala gangguan jantung setelah terinfeksi virus corona Covid-19. Studi itu juga menduga mungkin ada lebih dari 1 kemungkinan penyebab yang sama.

Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)
Ilustrasi virus corona Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)

Miokarditis atau radang jantung salah satu komplikasi paling umum yang terjadi setelah terinfeksi virus corona Covid-19. Kondisi ini mungkin terjadi karena badai sitokin yang disebabkan oleh virus, di mana sistem kekebalan mengaktifkan organ-organ sehat dan menyebabkan infeksi berskala luas.

Selain itu dilansir dari Times of India, kekurangan oksigen dan gangguan pada darah beroksigen akibat virus corona Covid-19 juga termasuk faktor risiko yang menyebabkan peradangan, melemahkan otot jantung dan memicu masalah lainnya.

Apapun penyebabnya, setiap pasien dan perawat harus waspada dengan gejala gangguan jantung selama memerangi infeksi virus corona Covid-19, antara lain:

1. Berat dada

Baca Juga: Peneliti Sebut Mual Hingga Mata Merah Jadi Gejala Virus Corona Varian Baru

Ketidaknyamanan di dada, sesak, tekanan, nyeri atau berat di dalam dada dan sekitar rongga dada termasuk tanda masalah jantung yang harus diwaspadai setelah terinfeksi virus corona.

Banyak pasien yang menggambarkan rasa sakitnya mirip dengan sensasi meremas dan nyeri di dada, yang sering menyebar sampai ke lengan dan leher. Mereka mungkin juga mengalami sakit perut dan kecemasan.

2. Sesak napas

Sesak napas dan kesulitan menyelesaikan satu kalimat dalam satu kali tarikan napas juga salah satu tanda yang harus diwaspadai. Karena, kesulitan bernapas, sesak napas dan komplikasi umum akibat virus corona Covid-19 bisa menyerang ketika aliran darah beroksigen tidak cukup ke paru-paru dan organ vital.

3. Kadar oksigen

Pasien virus corona disarankan menyimpan oksimeter, salah satunya untuk mewaspadai tingkat fluktuasi oksigen yang tiba-tiba dan ekstrem. Pasien juga tidak boleh mengabaikan tanda-tanda dispnea, yang biasanya berupa batuk terus-menerus, detak jantung cepat dan tidak teratur.

Hal itulah yang menjadi alasan pasien harus terus memantau organ vitalnya setelah sembuh dari virus corona Covid-19, termasuk memantau kadar oksigen dalam tubuhnya.

4. Kepala terasa ringan atau pusing mendadak

Pusing atau kepala terasa ringan juga salah satu tanda peringatan serangan jantung. Karena kelelahan, pusing, kesulitan duduk, berdiri atau melakukan aktivitas tertentu bisa disebabkan oleh kelelahan ketika otot jantung lelah dan membuat tubuh lemah untuk berfungsi.

5. Berkeringat banyak

Keringat berlebihan juga bisa menjadi tanda peringatan serangan jantung. Saat ada banyak pembekuan di tubuh, jantung membutuhkan waktu lebih lama untuk memompa darah dari arteri yang tersumbat dan keringat terjadi untuk mengatur suhu tubuh yang disebabkan oleh kelelahan tambahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI