Doyan Olahrga Cuma Waktu Akhir Pekan Ternyata Bahaya Banget, Kenapa?

Rabu, 19 Mei 2021 | 13:55 WIB
Doyan Olahrga Cuma Waktu Akhir Pekan Ternyata Bahaya Banget, Kenapa?
Ilustrasi olahraga sambil mendengarkan musik. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Olahraga memang menyehatkan, tapi olahraga juga harus memperhatikan durasi dan frekuensi. Tidak disarankan berolahraga dalam satu waktu, dengan durasi yang sangat lama, dan intensitasnya tinggi. Karena berisiko fatal.

Perilaku olahraga yang seperti ini juga dikenal sebagai konsep Weekend Warrior, apa itu?

Weekend Warrior adalah perilaku berolahraga yang hanya dilakukan di akhir pekan atau saat hari libur saja, selebihnya ia tidak berolahraga di hari biasa.

Mirisnya perilaku ini dibarengi dengan melakukan olahraga hingga berjam-jam di satu hari libur tersebut. 

Baca Juga: Walau Tinggi Kolesterol, Makan Telur Setiap Hari Ternyata Aman, Lho!

Padahal menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mengatakan, olahraga idealnya dilakukan selama 150 menit dalam waktu seminggu, dan dilakukan dengan intensitas sedang.

Ilustrasi olahraga. (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi olahraga. (Pixabay/Free-Photos)

WHO tidak merekomendasikan 150 menit olahraga ini dilakukan di satu waktu sekaligus karena berbahaya. Adapun yang disarankan, 150 menit ini dibagi dalam beberapa hari, misalnya olahraga dilakukan 30 hingga 40 menit selama 4 hingga 5 hari dalam seminggu.

Selain tidak direkomendasikan WHO, perilaku Weekend Warrior ini menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari Heatology Cardiovascular Center, dr. BRM Ario Soeryo Kuncoro, Sp.JP(K) bisa membahayakan organ jantung.

"Itu di weekend aja itu diforsir dan dimaksimalkan, malah membahayakan. Banyak dari mereka yang mengalami serangan jantung," terang dr. Ario dalam diskusi virtual beberapa waktu lalu.

Menurut dr. Ario, risiko serangan jantung pada perilaku weekend warrior ini terjadi karena jantung tidak terbiasa berolaharaga, lalu kaget karena tiba-tiba harus bekerja keras di satu waktu.

Baca Juga: Studi: Makanan Tinggi Garam Berisiko Menghancurkan Sel Kekebalan Tubuh

"Jantung kita tidak terlatih dan dipaksa mendapat beban yang sangat berat, jadi problem serangan jantung bahkan stroke dan gangguan irama," pungkas dr. Ario.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI