Ini Penyembuhan Emosional Setelah Keguguran Seperti Aurel Hermansyah

Rabu, 19 Mei 2021 | 13:30 WIB
Ini Penyembuhan Emosional Setelah Keguguran Seperti Aurel Hermansyah
Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah menangis [Terkini.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi seorang ibu, kehilangan bayi yang begitu mereka harapkan merupakan pengalaman yang menyakitkan. Hal inilah yang tengah dialami Aurel Hermansyah, yang baru saja keguguran calon buah hati pertamanya.

Dalam sebuah video yang diunggah di kanal YouTube Atta Halilintar, Aurel begitu bersedih saat menceritakan kronologis saat ia kehilangan janinnya. Putri Anang Hermansyah dan Krisdayanti ini mengatakan jika ia sempat mengalami pendarahan dan perut yang terasa melilit. 

"Hari sebelum Lebaran itu aku sempat pendarahan tapi sedikit, akhirnya aku bedrest total. Pas pulang ke rumah udah agak banyak darahnya, jam 11 malam tuh perutku sakit banget, kayak mau haid tapi lebih sakit berkali-kali lipat,” ujarnya.

Akhirnya, Aurel bersama Atta mengkonsultasikan langsung ke dokter tentang kehamilannya. Dokter pun meminta maaf karena Aurel mengalami keguguran.

Potret Atta temani Aurel yang sedang sakit. (YouTube)
Potret Atta temani Aurel yang sedang sakit. (YouTube)

"Terus abang nemenin sampai jam dua pagi, dokter bilang biasanya itu kontraksi, makannya itu sakit, nah ternyata pas sakit itu sepertinya dia keluar gitu, akhirnya baru ke dokter tadi, benar, dokter bilang ‘maaf banget ya bapak ibu’,” ucap Aurel.

Saat keguguran seperti Aurel, perempuan harus menjalani apa yang disebut sebagai penyembuhan emosional. 

"Saya pikir salah satu aspek yang paling sulit dihadapi seorang perempuan setelah keguguran adalah tingkat kecemasan yang dia derita setelah episode traumatis," kata Dr. Ricardo Huete, M.D., Kepala OB-GYN dari Torrance Memorial Medical Center di California, seperti dilansir Parents.

"Kita perlu ingat bahwa setiap orang berbeda dalam menghadapi situasi stres; setiap orang membutuhkan pendekatan dan kepastian individu," jelasnya lagi.

Keguguran, lanjut dia juga dapat menyebabkan depresi pascapersalinan dan emosi intens lainnya. Terlebih lagi, "banyak pertanyaan muncul setelah (keguguran)," jelas Dr. Huete.  

Baca Juga: Keguguran, Yuni Shara Semangati Aurel Hermansyah

"Seorang wanita mungkin mempertanyakan kapasitasnya dalam mengandung atau mungkin ada rasa bersalah yang kuat, seringkali dari pemikiran bahwa dia telah melakukan sesuatu yang salah yang mempengaruhi kehamilannya. Ada juga pertanyaan tentang bagaimana dia bisa mencegahnya," katanya lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI