Suara.com - Mantan Juru Bicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yakni Wimar Witoelar meninggal dunia dalam kondisi kritis di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan.
Wimar Witoelar sempat dinyatakan kritis ketika menjalani perawatan medis di RS Pondok Indah sejak Rabu (13/5/2021) karena mengalami sepsis atau komplikasi akibat infeksi. Akibatnya, kondisi ini menyebabkan tekanan darah turun drastis dan memicu kerusakan pada banyak organ.
"Iya betul, sepsis dan multi organ failure, kondisi stabil, tapi dibius karena pakai ventilator, kondisinya memang kritis. Bisa stabil dengan bantuan alat-alat. Belum bisa komunikasi, lemah sekali," kata Erna pada Rabu (19/5/2021).
Sepsis adalah penyakit yang mengancam jiwa akibat respons tubuh terhadap infeksi. Sepsis berkembang ketika bahan kimia yang dilepaskan sistem kekebalan ke aliran darah untuk melawan infeksi menyebabkan peradangan di seluruh tubuh.
Baca Juga: Ini Dua Jenis Vaksin yang Diklaim Efektif Cegah Mutasi Virus Corona India
Kasus sepsis yang parah bisa menyebabkan syok septik, yang merupakan kondisi darurat medis. Sepsis bisa terjadi ketika Anda masih menjalani perawatan di rumah sakit untuk pemulihan diri.
Karena itu, Anda perlu tahu penyebab dan gejala sepsis yang perlu diwaspadai.
Penyebab Sepsis
Umumnya, penyebab sepsis adalah infeksi bakteri, virus atau jamur yang memicu sistem imun beraksi tak terkendali untuk melawan infeksi. Kondisi ini menyebabkan peradangan menyebar hingga ke pembuluh darah dan mengakibatkan penyempitan serta kebocoran.
Tapi, penyakit infeksi dan kondisi tertentu memang lebih berisiko menyebabkan sepsis, seperti pneumonia dan infeksi paru lainnya, infeksi pada usu dan saluran cerna, infeksi luka operasi, infeksi saluran kemih, infeksi pada ginjal dan infeksi pembuluh darah.
Baca Juga: Studi: AstraZeneca Tetap Efektif Meski Melawan Varian Virus Corona India
Menurut National Institute of General Medical Science dilansir dari Healthline, sepsis bisa terjadi akibat infeksi yang berlangsung di dalam paru-paru, ginjal atau saluran pencernaan.
Sedangkan, kondisi lain yang bisa menyebabkan sepsis adalah pertambahan usia karena sepsis lebih berisiko terjadi pada manula, peningkatan resistensi antibiotik karena minum obat sembarangan dan penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seseorang.
Gejala Sepsis
Gejala sepsis pun bisa beragam sesuai dengan tingkatannya, mulai gejala sepsis, sepsis parah, dan syok septik. Dilansir dari Hellosehat, Anda harus memperhatikan tanda-tanda berikut ini untuk mencari pertolongan medis segera.
1. Gejala sepsis
Sepsis akan memasuki tahap Systemic Inflammatory Response Syndrome (SIRS) pada tahap awal, yang ditandai dengan dua gangguan kesehatan atau lebih.
Gejala sepsis tahap awal berupa demam, berkeringat, hipotermia, denyut nadi terlalu cepat, frekuensi napas terlalu cepat dan perubahan jumlah leukosit darah.
Secara medis, tanda-tanda pasien yang mengalami sepsis bisa diketahui dari tekanan darah sistolik yang kurang atau sama dengan 100 mmHg, pernapasan lebih tinggi dan suhu tubuh di atas 38,3 derajat celcius atau di bawah 36 derajat celcius.
2. Gejala sepsis parah
Pada tahapan ini, tingkat keparahan gejala sepsis cenderung lebih serius sehingga butuh penanganan medis segera. Sehingga Anda harus mewaspadai tanda-tandanya.
Orang yang mengalami gejala sepsis parah akan menunjukkan bercak atau ruam merah, kulit berubah warna, produksi urine menurun, perubahan mendadak dalam status kejiwaan, jumlah trombosit kurang, sulit bernapas, detak jantung abnormal, sakit perut dan kelelahan ekstrem.
3. Gejala syok septik
Sepsis yang berkembang lebih parah bisa menyebabkan syok septik, yang bisa menyebabkan kematian. Syok Septik menunjukkan adanya gangguan serius pada sistem peredaran darah dan metabolisme sel-sel tubuh.
Beberapa gejala syok septik berupa tekanan darah sangat rendah sehingga harus minum obat untuk menjaga tekanan darahnya dan tingginya kadar asam laktat dalam darah setelah menerima penggantian cairan yang memadai.