WHO Tegaskan Angka Vaksinasi Tinggi Bukan Jaminan Pandemi Covid Berakhir

Rabu, 19 Mei 2021 | 09:06 WIB
WHO Tegaskan Angka Vaksinasi Tinggi Bukan Jaminan Pandemi Covid Berakhir
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus kembali mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 masih jauh dari selesai. 

Tedros kembali menegaskan hal tersebut karena ia melihat beberapa negara merasa telah aman dari wabah virus setelah banyak warganya yang telah divaksinasi.

"Tampaknya ada pola pikir bahwa pandemi telah berakhir di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Tetapi tidak ada yang aman sampai kita semua aman," tegas Tedros.

Ia juga meminta kepada produsen vaksin Covid untuk memberi tambahan stok dosis untuk program COVAX. Tedros menyayangkan bantuan vaksin Covid melalui program COVAX gagal mencapai tujuan pasokannya, karena lonjakan kasus terjadi di negara produsen vaksin, terutama India.

Baca Juga: Studi: AstraZeneca Tetap Efektif Meski Melawan Varian Virus Corona India

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Shutterstock)

Ia menyebut, COVAX telah mengirimkan bantuan 65 juta dosis vaksin ke 124 negara. Kelanjutan pengiriman bantuan tersebut akan sangat tergantung dari komitmen negara dan produsen vaksin.

"Meskipun kami menghargai AstraZeneca, yang terus meningkatkan kecepatan dan volume pengirimannya, kami membutuhkan produsen lain untuk mengikutinya," ucap Tedros dikutip dari Fox News.

Sementara saat ini baru Pfizer dan Moderna yang telah menjanjikan jutaan dosis untuk COVAX. Tetapi sebagian besar belum akan tiba hingga paruh kedua tahun 2021 atau 2022.

Tedros mengharapkan pengiriman bantuan vaksin dari Serum Institute of India, produsen vaksin terbesar di dunia, segera normal pasca tsunami Covid di India surut.

 "Selain itu, kami membutuhkan negara-negara berpenghasilan tinggi yang telah mengontrak banyak pasokan vaksin global langsung untuk membagikannya sekarang. Saya menyerukan kepada produsen agar secara terbuka berkomitmen untuk membantu negara mana pun yang ingin memberikan vaksin mereka dengan COVAX dalam hitungan hari, bukan bulan," tegasnya.

Baca Juga: Vaksinasi Prioritas RW Kumuh Jakarta, 142 Ribu Warga Telah Disuntik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI