Sekitar 50 persen dari semua keguguran trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom. Namun, ini lebih sering terjadi pada wanita usia di atas 35 tahun.
2. Infeksi
Infeksi rahim atau serviks bisa berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Ada juga infeksi lain yang dapat menular ke janin atau plasenta, sehingga memengaruhi kehamilan dan menyebabkan keguguran.
Infeksi tersebut seperti listeria, parvovirus B19, toxoplasma gondii, rubella, herpes simpleks, dan sitomegalovirus.
3. Masalah anatomi
Ini mengacu pada cacat rongga rahim. Jika rahim wanita tersebut tidak terbentuk dengan benar saat dia berkembang dahulu, itu mungkin tidak dapat mendukung kehamilan yang sehat.
4. Gangguan pembekuan
Gangguan pembekuan adalah kondisi yang menyebabkan tubuh ibu hamil membentuk lebih banyak pembekuan darah daripada biasanya. Contohnya, Lupus Anticoagulant (LA) dan sindrom antifosfolipid.
Dalam kasus kehamilan, penggumpalan darah da[at terbentuk di plasenta. Kondisi ini mencegah nutrisi dan oksigen masuk ke calon bayi dan mencegah pembuangan limbah.
Baca Juga: Sempat Pendarahan, Kronologi Aurel Hermansyah Hamil hingga Alami Keguguran