Aurel Hermansyah Keguguran di Trimester Pertama, Berikut Penyebab Umumnya

Rabu, 19 Mei 2021 | 08:39 WIB
Aurel Hermansyah Keguguran di Trimester Pertama, Berikut Penyebab Umumnya
Potret Atta temani Aurel yang sedang sakit. (YouTube)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan baru Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar harus merelakan calon buah hatinya. Di usia kehamilan enam bulan, Aurel mengalami keguguran.

Kabar duka ini dibagikan Aurel di akun Instagramnya pada Selasa (18/5/2021).

"Innalillahi wa innailaihi rojiun. Selamat jalan anakku sayang. Doain mama dan papa dari surga ya," tulis Aurel di keterangan unggahan foto USG.

Sebelum keguguran, Aurel juga sempat mengalami pendarahan yang terjadi tepat sebelum Idul Fitri. Hal ini menyebabkan Aurel harus istirahat total.

Baca Juga: Sempat Pendarahan, Kronologi Aurel Hermansyah Hamil hingga Alami Keguguran

Spesialis kesuburan berbasis di Texas, Amerika Serikat, mengatakan keguguran merupakan insiden yang sangat umum terjadi. Biasanya terjadi pada trimester pertama ketika janin belum berusia 20 minggu.

Unggahan Aurel Hermansyah [Instagram/@aurelie.hermansyah]
Unggahan Aurel Hermansyah [Instagram/@aurelie.hermansyah]

Tingkat risiko keguguran pada minggu ke-0 hingga keenam dinilai sangat tinggi.

Ada beberapa faktor penyebabnya, termasuk usia ibu dan kondisi medis lain. Berdasarkan Healthline, berikut penyebab umum keguguran:

1. Genetik

Saat sperma dan sel telur bertemu, sel-sel bersatu. Kemudian mulai membelah untuk membentuk materi genetik yang membentuk janin.

Baca Juga: Sampaikan Kabar Keguguran, Aurel Hermansyah Banjir Doa

Janin seharusnya memiliki 46 kromosom total. Itu berarti 23 dari ayah dan 23 dari ibu. Jika terjadi kesalahan saat sel membelah, kromosom mungkin hilang atau berulang.

Sekitar 50 persen dari semua keguguran trimester pertama disebabkan oleh kelainan kromosom. Namun, ini lebih sering terjadi pada wanita usia di atas 35 tahun.

2. Infeksi

Infeksi rahim atau serviks bisa berbahaya bagi janin yang sedang berkembang. Ada juga infeksi lain yang dapat menular ke janin atau plasenta, sehingga memengaruhi kehamilan dan menyebabkan keguguran.

Infeksi tersebut seperti listeria, parvovirus B19, toxoplasma gondii, rubella, herpes simpleks, dan sitomegalovirus.

3. Masalah anatomi

Ini mengacu pada cacat rongga rahim. Jika rahim wanita tersebut tidak terbentuk dengan benar saat dia berkembang dahulu, itu mungkin tidak dapat mendukung kehamilan yang sehat.

4. Gangguan pembekuan

Gangguan pembekuan adalah kondisi yang menyebabkan tubuh ibu hamil membentuk lebih banyak pembekuan darah daripada biasanya. Contohnya, Lupus Anticoagulant (LA) dan sindrom antifosfolipid.

Dalam kasus kehamilan, penggumpalan darah da[at terbentuk di plasenta. Kondisi ini mencegah nutrisi dan oksigen masuk ke calon bayi dan mencegah pembuangan limbah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI