Suara.com - Pemerintah menyebut peningkatan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa perlu mendapat perhatian, di tengah arus balik pemudik pasca Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 Airlangga Hartanto mengatakan, tercatat ada 1,5 juta orang yang meninggalkan Jakarta bulan lalu.
Sekitar 1.023.290 orang mudik di dalam Pulau Jawa, sementara sekitar 440 ribu menuju Pulau Sumatera.
Tingginya mobilitas pemudik membuat pemerintah akan memberlakukan tes acak di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni Lampung.
Baca Juga: Balik ke Jakarta Positif Covid, Pemudik Langsung Dibawa ke RSD Wisma Atlet
“Khusus untuk yang dari Sumatera dilakukan mandatory check di Pelabuhan Bakauheni dan juga tempat mereka berangkat. Tentu kita berharap mereka yang masuk ke Jawa terutama dari wilayah yang naik sudah aman dari COVID-19,” ungkapnya lewat keterangan rilis KPCPEN yang diterima Suara.com, baru-baru ini.
Airlangga juga mengatakan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam kendali. Hal ini dibuktikan dengan kasus aktif nasional yang masih berada di angka 5,3 persen, di bawah angka kasus global 11,09 persen.
Ia menambahkan, tingkat kesembuhan di Indonesia juga lebih tinggi daripada global, yakni 92 persen berbanding 86,83 persen.
Disebutkan, kasus aktif COVID-19 nasional juga mengalami penurunan, yakni sebesar 48,6 persen dari puncak kasus yang terjadi pada 5 Februari lalu.
Sejumlah provinsi yang melaporkan peningkatan kasus aktif antara lain: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Banten, Maluku, NTB, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Tiba di Terminal Kp Rambutan, Pemudik Digiring Aparat Ikut Tes Covid-19
“Dibanding pekan pertama April, kasus mingguan di pulau Sumatera ada tren yang meningkat, dan kita terus memonitor mobilitas penduduk pasca liburan dari Sumatera ke Jawa,” pungkasnya.